Solo (ANTARA News) - Kereta api (KA) khusus yang mengangkut suporter Persebaya yang dikenal dengan sebutan "bonek" dihentikan di Stasiun Jebres Solo karena lokomotifnya Nomor CC 20302 rusak sehingga harus menunggu dan diganti lokomotif dari Stasiun Balapan, Minggu.
"Kami harus mengganti lokomotif yang menarik delapan gerbong penumpang suporter Persebaya itu karena salah satu selang air putus. Jika dipaksakan akan mogok di jalan," kata Kepala Stasiun Jebres, Sunaryo, di Sela-sela pengamanan suporter kepulangan "bonek" di Solo.
Menurut dia, lokamotif Nomor CC 20302 diganti dengan lokomotif Nomor CC 20324 yang didatangkan dari Stasiun Balapan untuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya.
Selain itu, kondisi lokomotif yang sebelumnya juga mengalami pecah pada bagian kaca depan dan samping sehingga akan mengganggu konsentrasi pandangan masinis.
Sementara KA yang mengangkut "bonek" tersebut tiba di Stasiun Jebres sekitar pukul 16.00 WIB dan kondisi delapan rangkaian kereta juga mengalami kerusakan terutama di bagian kaca pecah akibat terkena lemparan batu sepanjang perjalanan ke Solo.
Sejumlah suporter Bonek juga ada yang mengalami perlu perawatan karena terluka akibat terkana lemparan batu dan kondisi badannya yang lemas kelelahan.
Bahkan banyak suporter yang perlu perawatan akibat sakit sesak napas akibat penumpang yang berjubel hingga berdesak-desakan.
Saepul Abadi (21), suporter "bonek" mengaku, KA yang membawa rombongan suporter Persebaya ini, sejak melintas masuk di Stasiun Kroya hingga Stasiun Jebres Solo, terus dilempari batu oleh warga sehingga banyak kaca kereta yang pecah.
"Saya bersama 15 teman lainnya dari Surabaya terpaksa turun di Jebres karena salah satu teman terluka akibat lemparan batu saat kereta melintas di Stasiun Kroya," katanya.
Suporter lainnya Aris (31) warga Surabaya, mengatakan, banyak temannya yang kelaparan karena sejak Minggu (24/1) pagi hingga sekarang belum makan. Mereka di dalam kereta banyak yang sakit sesak napas, tetapi banyak juga yang terkena lemparan batu warga setempat.
Sementara Polwil Surakarta dalam pengamanan suporter melibatkan sekitar 400 personel dari Dalmas, Brimob, seluruh anggota kepolisian di Poltabes hingga seleuruh polsek.
Kepolisian dalam pengamanan para suporter tersebut dipimpin langsung Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo yang didampingi Kapolwil Surakarta Kombes Pol Erry Subayo, Kapoltabes Surakarta Kombes Pol Joko Irwanto yang mengawal dengan berdiri di lokomotif kereta dari Stasiun Jebres hingga Palur.
Sementara puluhan orang "bonek" yang mengalami luka langsung ditangani oleh tim kesehatan setempat yang sudah dipersiapkan di Stasiun Jebres, sedangkan yang lukanya serius dievakuasi dan dibawa ke RS Moewardi Solo.
Salah seorang anggota Tim Kesehatan PMI Surakarta, Dhawito Noky mengatakan, sekitar 50 orang suporter Persebaya yang meminta perawatan kesehatan dan sebagian mengalami sesak napas akibat faktor kelelahan. Mereka yang terluka serius akibat terkena lemparan batu dibawa ke RS Moewardi.
Namun, sejumlah suporter yang minta pertolongan kesehatan banyak juga yang melanjutkan perjalanan kembali ke Surabaya dengan KA tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
tpi bonek tak kan berulah bila tak d dahului,
wrga solo yg mmlai plemparan trsbt,
sehingga trjdi pertumpahan darah bgi bonek,
kami jga tak akan memaafkan wrga solo sampai kapan pun....................