Seoul, (ANTARA News) - Militer Korea Utara, Minggu mengecam rencana Korea Selatan untuk melancarkan `serangan lebih dulu` terhadap negara komunis tersebut, untuk menghalangi suatu serangan nuklir, kata media negara.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Rakyat Korea Utara, dalam satu pernyataan bernada marah, angkatan daratnya menganggap pernyataan pemimpin pertahanan Korea Selatan baru-baru ini tentang serangan lebih dulu sebagai `pengumuman terbuka untuk perang, sebagaimana dikutip dari AFP.
"Mereka akan menyarankan dan memutuskan tindakan militer terhadap upaya pemerintah boneka Korea Selatan ...dan meledakkan sasaran-sasaran besar termasuk pusat komando," katanya, menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Menteri luar negeri Korea Selatan Jumat lalu mengatakan, dia berharap perundingan tentang perlucutan senjata nuklir Korea Utara bisa dilanjutkan bulan depan, namun menegaskan kembali bahwa sanksi-sanksi masih akan berlaku sampai terjadi kemajuan.
Yu Myung-Hwan mengatakan, China dan peserta lainnya melakukan upaya untuk dimulainya kembali perundingan enam negara, yang macet sejak Desember 2008.
"Saya berharap perundingan enam negara bisa dilanjutkan sebelum atau setelah Tahun Baru Kamariah (13-15 Februari)," kata Yu kepada wartawan.
Lima negara lainnya adalah Amerika Serikat, China, Korea Selatan, Jepang dan Rusia, sepakat bahwa perundingan hendaknya tidak diizinkan untuk dihentikan tanpa adanya kemajuan, kata Yu.
Korea Utara keluar dari forum tersebut April lalu, dan melakukan uji coba nuklir yang kedua sebulan kemudian.
Berkaitan itu Korea Utara menyerukan agar sanksi-sanksi PBB hendaknya dicabut sebelum pihaknya kembali ke perundingan.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010