Pagaralam, Sumsel, (ANTARA News) - Ribuan ayam milik masyarakat di Kota Pagaralam, Sumatra Selatan mati mendadak yang diduga kuat positif terinfeksi wabah flu burung (H5N1).
Informasi dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Pagaralam, Minggu, menyatakan ayam mati itu berdasarkan hasil pengujian tim instansi ini, kuat dugaan terinfeksi virus H5N1, yaitu ayam milik warga Tanjung Aro, Kelurahan Selibar, Kecamatan Pagaralam Utara, juga ayam warga dari Dusun Mingkik, Kelurahan Atungbungsu, Kecamatan Dempo Selatan, dan ayam warga dari Kelurahan Jangga, Kecamatan Dempo Tengah.
Kebanyakan ayam atau unggas yang mati dugaan kuat terinfeksi flu burung tersebut, memiliki ciri-ciri, seperti langsung mati, membiru, dan mengeluarkan cairan berlendir dari mulut.
Kebanyakan unggas yang sudah mati tersebut tidak dikubur atau dibakar oleh warga, namun dibuang di sembarang tempat, seperti hutan/semak-semak, selokan, sungai, dan kolam warga setempat.
"Ayam mati mendadak ini juga bervariasi jumlahnya, satu ekor hingga puluhan ekor setiap harinya. Kondisi ini sudah berlangsung sejak satu bulan lalu, tapi tidak kami laporkan karena tidak mengetahui kalau terkena virus flu burung kecuali setelah dilakukan tes oleh tim Dinas Peternakan dan Perikanan Pagaralam," kata Erli Suprianus, Ketua RW 01 Dusun Tajung Aro, Kelurahan Selibar, Kecamatan Pagaralam Utara.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010