Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, berupaya membersihkan tumpukan sampah yang mengotori objek wisata Pantai Kuta sejak setengah bulan lalu dengan menambah tiga alat berat.
"Dengan tambahan alat berat itu diharapkan sampah yang mengotori pantai tujuan wisata internasional ini dapat segera dibersihkan. Mudah-mudahan dalam dua hari ke depan sampah ini sudah tidak ada lagi," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Badung Wayan suteja di Kuta, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya bersama para pedagang dan beberapa petugas satgas pantai bergotong-royong menyingkirkan tumpukan sampah yang dibawa oleh arus air laut tersebut.
"Sampah-sampah tersebut dikumpulkan di depan kuburan dekat pantai itu, sebelum diangkut ke TPA Suwung," katanya.
Namun demikian, pihak DKP juga tidak berani memastikan bahwa setelah kegiatan kebersihan ini dilakukan, Kuta bisa bebas dari sampah akibat kencangnya angin yang berembus dari barat.
"Mengingat musim angin barat masih berlanjut tidak menutup kemungkinan sampah bisa saja akan lagi mengotori pantai ini. Kalau cuaca begini terang dan tidak ada angin, ya kita bisa bersihkan sampahnya," ujar Suteja.
Yang dikhawatirkan saat angin kencang datang, kata dia, biasanya kotoran berupa sampah rumput laut bersama balok kayu besar juga ikutan terbawa menuju pantai Kuta.
"Kalau cuaca masih musim angin barat, yang namanya sampah kiriman pasti datang lagi. Itu tidak bisa dicegah selain mengangkutnya seperti ini," kata Suteja sembari ikut serta bergotong-royong.
Akibat angin barat ini, Pantai Kuta yang biasanya dijejali wisatawan domestik dan mancanegara untuk melakukan berbagai aktivitas, yaitu berenang dan berjemur, kini tampak sepi.
Selain itu angin musim barat itu juga membawa dampak nelayan tidak bisa melaut dengan nyaman. Selain tak ada ikan diperairan dekat pantai, gelombang di tengah laut juga kencang dan bisa membuat perahu terombang-ambing.
Menurut pengakuan seorang satgas pantai, sejak terjadinya angin barat itu dirinya pernah menemukan tiga ekor penyu mati di pantai Kuta, dan sebanyak tujuh ekor penyu terdampar dengan keadaan sekarat. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
seharusnya kita sebagai warga harus sadar bahwa sampah itu adalah produk kita sendiri. jadi seharusnya kita harus disiplin buang sampah ditempat pembuangan sampah, jangan seenak.