Jambi (ANTARA News) - Pengelola dan juru mudi angkutan sungai dan laut diminta tidak menaikkan penumpang melebihi kapasitas, dampak arus pasang di Sungai Batanghari dan besarnya ombak di kawasan pantai timur sangat beresiko menimbulkan kecelakaan.

Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Jambi Mulyono di Jambi, Sabtu mengatakan, angkutan pedalaman harus waspada dan dituntut ekstra hati-hati akan bahaya arus pasang sungai dan laut.

"Pengelola dan nahkoda/juru mudi juga diminta melengkapi kapalnya dengan sarana keselamatan, serta tidak membuat penumpang melebihi kapasitas," katanya.

Tingginya curah hujan membuat air sungai Batanghari pasang, juga banyak sampah atau kayu bekas tebangan liar yang hanyut dan bisa membahayakan arus pelayaran.

Sementara di kawasan pantai timur, juga telah terjadi gelombang besar yang juga menjadi ancaman kelancaran dan keselamatan angkutan pedalaman di sepanjang kawasan pantai timur tersebut.

Selain sarana keselamatan perlu juga harus ada alat komunikasi seperti radio panggil (HT) pada tiap kapal pedalaman, apalagi yang melayani penumpang di sepanjang kawasan pantai timur.

"Keberadaan alat komunikasi itu nantinya sangat membantu para awak kapal untuk meminta bantuan pada petugas pantai atau perairan terdekat, jika mengalami musibah," katanya.

Dalam keterangan terpisah Kepala BMKG Jambi Remus L Tobing mengatakan, untuk sebulan ke depan diperkirakan curah hujan masih tinggi, dan arus sungai dan laut terjadi pasang.

Di laut kawasan pantai timur ketinggian gelombang kini di atas tiga meter, sehingga larangan kapal berlayar di perairan tersebut juga sudah diberlakukan.

"Nahkoda diminta tidak memaksakan diri untuk berlayar, karena berisiko tinggi kena terjangan ombak, yang tidak saja menimbulkan kerugian materi, namun juga korban jiwa," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010