Teheran (ANTARA News/MNA-OANA) - Iran telah mengajukan syarat untuk berpartisipasi dalam konferensi mengenai Afghanistan di London pada 28 Januari 2010.
Dalam satu wawancara dengan jaringan televisi Iran baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki mengatakan jika pandangan Iran dipertimbangkan pada konferensi itu, maka Teheran akan mempelajari undangan tersebut untuk ambil bagian dengan pandangan positif.
Jika syarat itu ditolak, maka Iran tidak punya alasan untuk menghadiri konferensi tersebut, katanya.
Setelah delapan tahun pendudukan, catatan Inggris di Afghanistan tidak dapat dibenarkan, kata Mottaki.
"Pemerintah Inggris belum menjawab pertanyaan dunia atas aksinya di Afghanistan, dan kebijakannya sama sekali salah," ujarnya. "Bahkan anak sekolah pun tahu bahwa pencaplok Afghanistan itu tidak berhasil."
Menurut dia, para pencaplok itu tidak bersungguh-sungguh dalam pendekatan mereka untuk memecahkan krisis Afghanistan.
Apakah negara-negara pencaplok itu tidak memiliki kemampuan untuk memecahkan krisis atau mereka telah kehilangan kecakapan untuk memimpin dunia, kata Menlu Mottaki mempertanyakan.
Kendati telah delapan tahun pendudukan, aksi kekerasan kian meningkat, begitu pula meroketnya produksi obat terlarang, dan di beberapa bagian Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan juga masih dilanda konflik, kata Mottaki.
Iran yakin bahwa di sana sebetulnya bukan solusi militer untuk krisis Afghanistan, namun pendekatan regional merupakan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan konflik itu.
Para presiden Iran, Afghanistan dan Pakistan telah melakukan pertemuan puncak trilateral di Teheran pada 24 Mei 2009 untuk mencari jalan memecahkan konflik di Afghanistan.
Iran juga merencanakan untuk menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara tetangga Afghanistan dalam waktu dekat.
Mottaki mengatakan Iran dan Pakistan, yang menanggung beban berat dalam konflik Afghanistan, dapat memainkan peranan penting dalam upaya memecahkan konflik tersebut.
Ia menambahkan, Iran dan Pakistan sedang bekerja sama untuk menerapkan keputusan yang dibuat oleh presiden-presiden Iran, Pakistan dan Afghanistan pada 24 Mei 2009 silam.
Menurut dia, ketiga presiden tersebut dijadwalkan akan bertemu di Islamabad dan tiga pertemuan tingkat menteri juga akan melakukan pertemuan di tiga ibu kota itu pekan depan.
Para menteri ekonomi ketiga negara akan bertemu di Kabul, para menteri dalam negeri juga akan bertemu di ibu kota Pakistan, Islamabad, begitu pula para menteri intelijen juga bertemu di Islamabad, dan para menteri intelijen akan bertemu di Teheran, paparnya.
"Kami memiliki pendekatan regional untuk memecahkan krisis" sebagaimana pendekatan regional yang membantu mengakhiri krisis di Lebanon, paparnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010