Teheran (ANTARA News/MNA-OANA) - Badan-badan PBB dan mitra non-pemerintah mereka pada Kamis memperingatkan dampak blokade Israel terhadap penduduk Gaza dapat membahayakan kesehatan bagi 1,4 juta orang di wilayah itu.

Menurut UNIC, badan-badan PBB juga mengulangi seruan mereka kepada Israel untuk segera membuka pintu penyeberangan di perbatasan di wilayah itu.

"Penutupan terus-menerus terhadap di Jalur Gaza dapat berdampak pada kesehatan 1,4 juta penduduk di sana," Max Gaylard, Koordinator Bantuan Kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Rumah-rumah sakit dan fasilitas-fasilitas medis, yang rusak akibat serangan militer Israel ke Gaza satu tahun lalu, itu belum dibangun kembali karena bahan-bahan bangunan tidak diizinkan masuk ke Gaza karena blokade Israel, yang kini telah memasuki tahun ketiga.

Dalam tiga pekan serangan militer Israel merusak 15 dari 27 rumah sakit di Gaza.

Sebanyak 43 dari 110 fasilitas pelayanan kesehatan juga rusak atau hancur dalam perang tersebut.

Sejumlah peralatan medis penting, seperti alat X-ray dan alat elektronik sangat sulit untuk dimasukkan ke Gaza, dan para profesional kesehatan tidak diizinkan memasuki Gaza, kata pernyataan tersebut.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa sejumlah peralatan medis untuk kebutuhan operasi jantung dan kanker tidak tersedia di Gaza dan para pasien disarankan untuk berobat di luar Gaza.

Namun sejumlah pasien, yang telah mengajukan permohonan mereka untuk berobat di luar negeri, tidak diperbolehkan oleh Israel, sehingga beberapa orang di antara mereka meninggal dunia akibat kelelahan menunggu di pintu perbatasan.

Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam satu laporan yang disiarkan November lalu menegaskan bahwa blokade pasokan vital itu telah menghancurkan ekonomi Gaza.

"Blokade Israel terhadap Gaza itu juga sangat merusak realisasi ekonomi berskala luas, begitu pula menghancurkan tatanan sosial, hak-hak budaya, juga hak-hak sipil dan politik," Sekjen Ban Ki-moon.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010