Havana (ANTARA) - Kuba kembali menerima wisatawan asing, Jumat (4/9) setelah lama menutup perbatasan akibat pandemi COVID-19.

Sektor pariwisata yang kembali dibuka untuk warga asing merupakan salah satu cara Kuba menjalani kebiasaan baru selama pandemi.

Kuba, negara yang bergantung pada pasokan barang impor, jatuh dalam krisis dan mengalami kelangkaan akibat sanksi ekonomi Amerika Serikat, kemudian diperparah oleh pandemi COVID-19.

Tibanya sejumlah wisatawan ke Kuba jadi harapan baru bagi puluhan ribu pekerja sektor pariwisata yang terpaksa dirumahkan selama pandemi.

Kebijakan karantina dan penutupan perbatasan selama wabah memuncak menyebabkan banyak usaha kecil gulung tikar serta menambah kesulitan bagi masyarakat untuk bertahan hidup.

Baca juga: Kuba mengirim dokter ke Afrika Selatan untuk perangi virus corona
Baca juga: Kuba akan kirim tim medis ke Honduras dalam upaya lawan corona


Sebuah pesawat milik maskapai Air Canada tiba pada Jumat siang di Bandara Cayo-Coco, wilayah pesisir utara Kuba.

Air Canada Vacations, agen perjalanan wisata maskapai, mengatakan pesawat akan terbang satu kali seminggu ke Kuba dan dua kali selama satu minggu pada bulan depan.

Kuba menutup bandara sejak Maret 2020 karena pandemi.

Saat ini, banyak hotel dan vila mewah di Cayo-Coco buka dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun sejauh ini, belum ada tanda yang menunjukkan ibu kota Kuba, Havana, serta kota lainnya akan menerima kedatangan warga asing.

Kuba berhasil mengendalikan penyebaran penyakit di sebagian besar wilayahnya. Walaupun demikian, pemerintah masih berupaya menanggulangi klaster penyebaran baru di beberapa provinsi.

Data pemerintah menunjukkan hampir 4.300 orang di Kuba positif COVID-19 dan 100 di antaranya meninggal dunia.

Kanada telah cukup lama jadi penyumbang wisatawan terbesar ke Kuba. Setidaknya, 1,1 juta wisatawan dari total 4,2 juta turis asing yang tiba di Kuba berasal dari Kanada, demikian data pemerintah.

Pendapatan sektor wisata di Kuba pada tahun lalu mencapai 2,6 miliar dolar AS (sekitar Rp38,3 triliun).

AS melarang warganya berwisata ke Kuba. Larangan itu merupakan bagian dari sanksi ekonomi AS ke Kuba.

Walaupun demikian, warga AS dapat mengunjungi Kuba untuk beberapa keperluan, salah satunya pendidikan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kuba sebut dua obat COVID-19 buatannya ampuh tekan angka kematian
Baca juga: Bantuan medis China akhirnya tiba di Kuba di tengah sanksi AS


Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020