Yogyakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla memerintahkan Menteri Perhubungan dan PT Angkasa Pura I untuk mempercepat perluasan Bandara Adisutjipto Yogyakarta dengan menargetkan selesai tahun ini.Jusman Syafei Jamal dan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Bambang Darwoto untuk mempercepat perluasan Bandara Adisutjipto Yogyakarta dengan target tahun ini selesai."Sebenarnya sudah ada rencana, tapi saya minta dipercepat tahun ini," kata Wapres Jusuf Kalla usai meninjau Bandara Adisutjipto Sabtu.Dalam tinjauan mendadak ke Adisutjipto Wapres Jusuf Kalla didampingi Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Menteri Perhubungan Jusman Syafeia Djamal, Menkumham Andi Mattalata serta Dirut PT BRI Sofyan Basyir.Menurut Wapres, baik pemerintah pusat maupun Pemda DIY ingin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta dan sebagai upayanya adalah Bandara Adisutjipto harus diperluas sehingga dapat didarati pesawat berbadan besar."Kebetulan tahun ini pemerintah juga berencana memberikan stimulus ekonomi dan stimulus ekonomi itu salah satunya pembangunan infrastruktur," kata Wapres.Dalam paparannya Dirut PT Angkasa Pura I Bambang Darwoto menjelaskan, landasan pacu Bandara Adisutjipto akan diperpanjang 300 meter lagi dari panjang saat ini 2.200 meter. Terminal serta fasilitas penunjang lainnya juga akan ditingkatkan.Landasan pacu akan diperpanjang ke arah timur karena ke arah barat sudah tidak memungkinkan. Perluasan bandara akan membutuhkan lahan yang dibebaskan dari masyarakat."Dari hitungan kami total pembiayaannya sebesar Rp927 miliar," kata Bambang.Mendengar penjelasan tersebut Wapres mengatakan bahwa untuk pengembangan yang berkaitan dengan lalu lintas udara (landasan pacu dan penunjangnya) akan dibiayai oleh pemerintah dengan APBN dan APBD propinsi DIY."Nah untuk pengembangan darat nanti dibiayai PT AP I bekerjasama dengan perbankan. Bank BRI siapkan?" kata Wapres sambil menunjuk Dirut BRI Sofyan Basyir. Mendengar perintah Wapres tersebut Dirut BRI Sofyan Basyir menyatakan kesediaannya menyediakan dana itu.Sementara Gubernur DIY Sultan HB X mengaku optimis pembebasan lahan masyarakat bisa diselesaikan secepatnya."Sebenarnya lahan yang dua hektar tersebut yang satu hektar sudah kami bebaskan, tinggal yang satu hektar lagi. Namun karena menggunakan anggaran tahun berbeda, masyarakat meminta harga lebih dari yang sudah dibebaskan," kata Sultan.Dalam pertemuan dengan Wapres dilaporkan bahwa proses negosiasi pembebasan lahan saat ini terhenti karena masyarakat meminta harga per meter Rp3 juta. Sementara Pemda DIY sudah mengajukan penawaran hingga Rp1,5 juta per meter."Saya minta pembicaraan diteruskan. Saya yakin bisa segera diselesaikan," kata Sultan.Dalam kunjungan mendadak tersebut Wapres melihat langsung terminal keberangkatan maupun kedatangan, fasilitas landasan pacu serta stasiun Kereta Api Maguwo.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
Mendingan bandara pindah aja ke Glagah K.Progo yang relatif masih lebih luas. Emang mahal sih. Tapi ya \\\"jer basuki mawa bea\\\".
Landasan Maguwo itu biar dipakai militer aja.