Jos, Nigeria (ANTARA News/AFP) - Sedikitnya 150 jenazah ditemukan dalam sumur-sumur menyusul bentrokan sektarian di Nigeria Tengah, yang diperkirakan jumlah korbannya telah mencapai lebih dari 300 orang, demikian menurut kepala desa dan sukarelawan kepada AFP, Sabtu.
"Sejauh ini kami telah mengambil 150 jenazah dari sumur-sumur. Namun lebih dari 60 orang masih hilang," kata Umar Baza, kepala desa Kuru Karama, tidak jauh dari kota Jos.
"Kami membuat investaris orang-orang yang hilang dari desa, menginap di tiga kamp dan kami sadar bahwa 60 orang masih belum bisa dibukukan," tambah dia, melalui telepon.
Pimpinan sukarelawan, Mohammed Shittu, mengatakan bahwa pencarian lebih lanjut akan dilakukan Sabtu.
"Sekarang kami telah memiliki 150 jenazah secara keseluruhan, yang diambil dari sumur-sumur sejak Kamis. Kami kembali ke sana hari ini untuk menyisir semak-semak sekitar desa untuk mencari jenazah lagi," katanya kepada AFP.
"Dari keterangan para penyintas, sejumlah orang yang melarikan diri dari serangan disergap dan dibunuh di semak-semak. Oleh karena itu kami akan kesana untuk mencari jenazah lagi."
"Kami yakin akan ada lebih banyak jenazah di sumur-sumur namun derajad pembusukan membuat sulit untuk melanjutkan proses pengambilan. Kami kemudian memutuskan untuk mengisi sumur-sumur itu dengan pasir," kata Baza.
Pemerintah belum memberikan jumlah korban tewas dari aksi kekerasan yang terjadi Senin lalu di Jos, ibu kota negara bagian Plateau, yang kemudian menyebar ke kota-kota dan desa-desa sekitarnya.
Namun para pemimpin agama dan petugas kesehatan mengatakan bahwa mereka telah menemukan sekitar 300 jenazah pada Rabu.
Pengamat HAM Global Human Rights Watch (HRW), Sabtu, mendesak Wakil Presiden Goodluck Jonathan memerintahkan "penyelidikan kriminal segera terhadap laporan kredibel tentang pembantaian sedikitnya 150 orang warga kelompok tertentu di sebuah kota di Nigeria tengah.
HRW dalam penyataannya yang diterima di Lagos mengatakan bahwa saksi mata menyebutkan sekelompok pria bersenjata menyerang warga kelompok lain di Kuru Karama, Kamis pagi.
"Setelah mengelilingi kota, mereka memburu dan menyerang warga -- beberapa di antara korban menjadi pengungsi di rumah-rumah dan rumah ibadah setempat -- serta membunuh beberapa yang mencoba melarikan diri dan membakar hidup-hidup yang lain," demikian pernyataan itu.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010