Tentunya akibat pandemi COVID-19 menyebabkan adanya penurunan permintaan akan bahan bakar
Jakarta (ANTARA) - Pertamina Refinery Unit V Balikpapan melakukan ekspor melalui pengapalan dan penyaluran perdana produk High Speed Diesel (HSD) 50 PPM Sulphur ke negeri jiran Malaysia sejumlah 200,000 Barrels atau setara dengan 31,800 KL dengan kapal MT. Ridgebury Katherine Z.
Kapal yang mengangkut produk HSD 0.005 persen-S akan menempuh waktu 4-5 hari hingga sampai ke Malaysia dengan bernilai ekspor 9,5 juta dolar AS, jelas General Manager Refinery Unit V Balikpapan, Eko Sunarno dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Eko Sunarno mengungkapkan bahwa produk ini merupakan hasil dari fraksi diesel di Unit Secondary Kilang RU V Balikpapan, memiliki kualitas Sulphur 50 ppm atau setara dengan produk diesel standard Euro 4 di mana merupakan produk bahan bakar mesin diesel terbaru yang pernah diproduksi kilang RU V.
“Tentunya akibat pandemi COVID-19 menyebabkan adanya penurunan permintaan akan bahan bakar, tonggak sejarah yang baik bagi kita Pertamina khususnya RU V untuk berkomitmen mengupayakan keberlanjutan pasokan energi dan operasional kilang dengan menjawab tantangan dan permintaan pasar akan produk HSD tersebut,” ungkapnya.
Selain produk diesel yang berstandar Euro 4 dan memiliki kualitas Sulphur 0.005-%S atau 50 ppm, produk ini memiliki kelebihan lain yaitu Cetane Index minimal 50 (Cetane Number minimal 53), dan flash point minimal 60 derajat Celcius.
Lebih lanjut, Eko menambahkan bahwa jenis BBM HSD 0.005%S ini sudah memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan no. 20 Tahun 2017, yaitu ditetapkan spesifikasi BBM jenis Solar memiliki angka Cetane Number minimal 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm.
“Patut berbangga, bahwa di Indonesia yang dapat memproduksi produk tersebut hanya RU V Balikpapan dengan kapasitas 200,000 Barrels per bulan dan RU II Dumai dengan kapasitas saat ini 100,000 Barrels per bulan,” katanya.
Harapannya bahwa setiap insan Pertamina terkhusus di Kilang RU V untuk melakukan inovasi. “Ke depannya, akan ada rencana ekspor kembali pada periode Oktober hingga Desember 2020, sejumlah 200,000 Barrels ( 31,800 KL) setiap bulannya dengan tujuan pasar internasional,” tutup Eko.
Baca juga: Pertamina ekspor perdana 200.000 barel Solar HSD ke Malaysia
Baca juga: Pertamina jamin pasokan BBM aman di tengah pandemi COVID-19
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020