London (ANTARA News) - Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih dalam kapasitasnya sebagai Wakil Presiden (Vice- Chairperson) Sidang Executive Board WHO ke-126, dipercaya memimpin jalannya sidang Organisasi Kesehatan Sedunia WHO yang sedang berlangsung di Jenewa.

Kepemimpinan Menkes khususnya dalam membahas sejumlah isu yang berkaitan dengan situasi kesehatan global, pengendalian dan pemberantasan penyakit Viral Hepatitis, Leishmaniasis, Measles, dan smallpox, ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa Achsanul Habib, kepada koresponden Antara London, Sabtu.

Dalam kepemimpinan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, delegasi negara-negara anggota WHO yang hadir dalam Sidang tersebut pada akhirnya sepakat mensahkan resolusi/keputusan mengenai Leishmaniasis, Measles, dan smallpox.

Achsanul Habib menjelaskan pembahasan mengenai viral hepatitis disepakati dilanjutkan pada hari berikutnya guna memberikan kesempatan delegasi anggota Executive Board untuk melakukan konsolidasi guna mematangkan rancangan resolusi yang diajukan Brazil.

Kepemimpinan Menkes dalam Sidang EB WHO ke-126 itu memberi warna dan keunikan tersendiri, mengingat Menkes bersama-sama Dirjen WHO merupakan dua orang pimpinan sidang yang melambangkan prinsip keberhasilan kesetaraan jender dalam kerja sama dengan badan kesehatan dunia tersebut.

Peran Menkes yang didukung Delegasi RI memberikan makna yang kuat dalam perumusan draft-draft resolusi yang dibahas. Ketiga resolusi yang disepakati tersebut, dinilai telah memuat kepentingan-kepentingan Indonesia dan Negara-negara berkembang pada umumnya.

Dirjen WHO dan para delegasi memuji kepemimpinan Menkes yang memimpin sidang secara efisien dan efektif sehingga berhasil merampungkan banyak agenda yang dibahas.

Sementara itu, pada hari ke lima Sidang Executive Board WHO, Menkes menyampaikan sejumlah pernyataan dan intervensi dalam rangka mengantarkan rancangan resolusi Indonesia mengenai perbaikan kesehatan melalui pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan aman dalam mata agenda mengenai "Strategic Approach to International Chemicals Management". (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010