PBB (ANTARA News) - Israel telah membayar PBB sekitar 10,5 juta dolar untuk kerusakan yang terjadi setelah serangannya terhadap Jalur Gaza tahun lalu, kata sejumlah pejabat PBB, Jumat.
"Pemerintah Israel membayar 10,5 juta dolar AS kepada PBB untuk mengganti kerugian," kata jurubicara PBB Martin Nesirky kepada wartawan.
"Dengan pembayaran ini, PBB sepakat bahwa masalah keuangan... terselesaikan," tambahnya.
Setelah konflik Desember 2008 hingga Januari 2009, Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon menyatakan bahwa pihaknya mengklaim sekitar 11 juta dolar sebagai ganti rugi bagi kerusakan bangunan-bangunan, gudang, sekolah dan kendaraan milik badan dunia tersebut.
Israel selalu membantah tudingan bahwa mereka sengaja menembaki harta benda PBB selama konflik tiga pekan itu, yang diluncurkan negara Yahudi tersebut setelah penembakan roket pejuang Palestina dari Gaza.
Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tigabelas warga Israel tewas selama perang itu.
Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.
Perbatasan Gaza umumnya tenang sejak gencatan senjata yang mengakhiri perang yang diluncurkan Israel terhadap Hamas di wilayah pesisir tersebut antara 27 Desember 2008 dan 18 Januari 2009.
Gencatan senjata itu umumnya dipatuhi meski terjadi pelanggaran-pelanggaran oleh kedua pihak, dan Hamas juga dianggap berhasil mengendalikan Jihad Islam agar tidak melakukan serangan ke negara Yahudi tersebut.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza dua tahun lalu, masih terlibat dalam konflik dengan Israel, yang menarik diri dari wilayah pesisir itu pada 2005 namun tetap memblokadenya.
Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.
Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.
Pasukan Israel juga berulang kali membom daerah perbatasan Gaza dengan Mesir sejak mereka memulai ofensif pada 27 Desember 2008 dalam upaya menghancurkan terowongan-terowongan penyelundup yang menghubungkan wilayah miskin Palestina itu dengan Mesir.
Angkatan udara Israel membom lebih dari 40 terowongan yang menghubungkan wilayah Jalur Gaza yang diblokade dengan gurun Sinai di Mesir pada saat ofensif itu dimulai.
Terowongan-terowongan yang melintasi perbatasan itu digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza yang terputus dari dunia luar karena blokade Israel sejak Hamas menguasainya pada 2007.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris, demikian AFP. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
ingin damai ?
kembalikan tanah pada yang punya
bukan pada yang memintanya