Casper, kucing yang berwarna hitam dan putih berusia 12 tahun, biasa menunggu bersama pelaju di satu perhentian bus di luar tempat tinggal pemiliknya, dan kemudian melompat ke dalam bus nomor 3 untuk mencari kursi lalu melingkar.
Kucing tersebut sangat terkenal di wilayah itu sehingga pengemudi bus tahu betul di perhentian mana mereka membiarkan hewan tersebut turun.
Kematian Casper diumumkan melalui pemberitahuan di perhentian bus yang biasa menjadi tempatnya menunggu oleh pemiliknya, demikian laporan BBC dan surat kabar setempat.
"Banyak warga lokal mengenal Casper, yang mencintai setiap orang --ia juga menikmati perjalanan naik bus," katanya.
"Sungguh menyedihkan bahwa seorang pengemudi melindas dia dan tidak berhenti. Casper mati akibat lukanya. Kami akan sangat kehilangan dia ... dia merupakan hewan peliharaan yang sangat disayang dan memiliki sangat banyak sifat khas. Terima kasih kepada semua orang yang berteman dengan dia," demikian isi pemberitahuan tersebut.
Layanan bus, First Devon and Cornwall, menyatakan perusahaan itu "sangat berduka" atas kematian kucing tersebut.
"Casper menyentuh kehidupan banyak orang dan jelas menikmati hidup yang sangat menarik dengan bepergian keliling Plymouth dan yang mengetahui tempat lain," kata wanita juru bicara perusahaan itu dalam satu pernyataan.
"Saya berharap ia sekarang sedang mengelilingi surga dan memberitahu semua kucing lain di sana mengenai banyaknya petualangan yang telah dilaluinya," katanya.
Gambar kucing itu akan terus digunakan di salah satu bus perusahaan tersebut, katanya.
Pemilik Casper, Susan Finden -- yang berusia 55 tahun dan menampung kucing itu dari pusat penyelamatan hewan pada 2002, mengatakan Casper sejak dulu memiliki jiwa yang bebas dan diberi nama yang diambil dari tokoh kartun "Casper the Friendly Ghost", karena kebiasaannya berkeliling.
Jejaring harian setempat, The Herald, menyatakan surat kabar itu telah menerima banyak pesan dari seluruh dunia.
"Casper adalah kucing yang khusus dan ia menjalani hidup yang luar biasa. Masyarakat Belanda juga akan kehilangan dia," demikian pesan dari Jelle dari Belanda.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010