Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menggelontorkan pembayaran uang muka (DP) tahun ini untuk vaksin COVID-19 mencapai Rp3,3 triliun.
“Seluruh dana yang disiapkan Rp37 triliun untuk program multiyear,” katanya dalam jumpa pers setelah rapat Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Jakarta, Jumat.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga mengungkapkan angka pemulihan atau recovery rate di Indonesia mencapai 71,7 persen atau lebih tinggi dari global dan angka kematian mencapai 4,2 persen.
Sementara itu, hingga saat ini beberapa kandidat vaksin COVID-19 masih dalam tahap pengujian di Indonesia, di tengah para produsen dari sejumlah negara di dunia berlomba menemukan vaksin tersebut.
Seperti di ketahui saat ini sedang dilakukan uji klinis fase III vaksin COVID-19 bekerja sama dengan perusahaan asal China, Sinovac dan produksinya dilakukan BUMN Bio Farma.
Baca juga: Eijkman: Pengembangan vaksin Merah Putih sudah 50 persen selesai
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam kesempatan terpisah beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa diperkirakan ada sekitar 160 juta warga Indonesia yang diproritaskan mencapatkan vaksin, per orang membutuhkan dua dosis.
Apabila uji klinis usai, kandidat vaksin itu akan didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang ditargetkan pada Januari 2021.
Selain itu, pemerintah juga mengembangkan vaksin sendiri yakni vaksin Merah Putih yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Vaksin Merah Putih dijadwalkan bisa menyelesaikan uji coba pada hewan pada akhir 2020.
Setelah uji itu efektif, bibit vaksin akan diserahkan kepada Bio Farma untuk kemudian dilakukan uji prakilinis dan klinis.
Baca juga: Erick: Harga vaksin COVID-19 tergantung penjual
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020