Jakarta (ANTARA News) - Bank Mandiri pada tahun ini akan membeli 2.500 unit anjungan tunai mandiri (ATM) dengan teknologi terbaru untuk menambah dan meremajakan seluruh mesin transaksi yang ada saat ini.
Senior Vice President Mass Banking Bank Mandiri Widhayati Darmawan, dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis, mengatakan, langkah ini akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan transaksi nasabah Mandiri.
Menurut dia, pihaknya siap menjaga kepentingan nasabah dengan terus berusaha mengembangkan teknologi dan operasional perbankan untuk kenyamanan dan keamanan transaksi nasabah.
Selama ini Bank Mandiri terus memodernisasi dan menguatkan sistem teknologi informasi terlepas dari ada atau tidaknya kasus "skimming" (pencurian data) di Bali.
Dia juga menegaskan bahwa hingga saat ini Bank Mandiri tidak menemukan indikasi nasabah yang menjadi korban penggandaan kartu seperti yang terjadi di Bali, khususnya yang bertransaksi di ATM Bank Mandiri.
"Namun, kami terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dari sisi teknologi dan edukasi kepada masyarakat, semua cabang dan koordinator `electronic banking` Bank Mandiri pun terus memantau dan akan melaporkan jika ada indikasi yang mencurigakan," kata Widhayati Darmawan.
Bank Mandiri mengoptimalkan patroli keamanan dengan melakukan pengecekan seluruh ATM untuk mencegah terjadinya kejahatan serupa terhadap nasabah Bank Mandiri.
Selain itu, pihak keamanan Bank Mandiri juga akan membantu mengedukasi staf keamanan gedung yang menjadi lokasi penempatan ATM Bank Mandiri terhadap bentuk-bentuk kejahatan melalui ATM untuk mengoptimalkan upaya pencegahan terjadinya kasus "skimming" maupun kejahatan lainnya.
Kejahatan "skimming" di Bali adalah murni tindakan kriminal dan bisa terjadi kepada siapa pun, karena itu, perlu kerja sama pihak perbankan dengan penegak hukum dan masyarakat untuk memahami serta memerangi kejahatan perbankan supaya kasus penggandaan ATM ini tidak terjadi kembali.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010