Manokwari (ANTARA) - Provinsi Papua Barat kembali mencatat tambahan konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 27 kasus, sedangkan pasien sembuh bertambah lima orang.
Juru bicara Pemerintah Provinsi Papua Barat Arnoldus Tiniap di Manokwari, Jumat, menyebutkan tambahan kasus positif ini ditemukan di Teluk Bintuni, Kota Sorong dan Manokwari.
Baca juga: Masyarakat Papua terima bantuan COVID-19
"Tambahannya cukup signifikan, di Teluk Bintuni 11 kasus baru, Kota Sorong sembilan dan Manokwari tujuh. Kita harus lebih waspada grafiknya sudah semakin tinggi," ucap Arnold.
Hingga Jumat (4/9) jumlah warga yang terpapar COVID-19 di Papua Barat secara akumulatif tercatat sebanyak 888 orang, Kota Sorong masih berada pada urutan teratas.
Baca juga: Tambah 16 orang, positif COVID-19 di Kota Jayapura naik 2.160 kasus
"Untuk pasien yang berhasil sembuh hingga hari ini tercatat sebanyak 604 orang atau 68 persen dari total kasus, meninggal dunia 15 orang," kata Tiniap lagi.
Ia menyebutkan lima pasien yang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang pada Jumat berasal dari Teluk Bintuni sebanyak empat orang dan satu dari Manokwari.
Baca juga: Pejabat: ASN Papua Barat jangan lengah terhadap penyebaran COVID-19
Arnold merinci, konfirmasi positif di Kota Sorong tercatat sebanyak 458 kasus, 296 sembuh dan sembilan meninggal dunia, Kabupaten Manokwari 132 kasus, 83 sembuh dan tiga meninggal dunia.
Kabupaten Sorong 108 positif, 103 sembuh dan satu orang meninggal dunia, Teluk Bintuni dari 100 kasus positif, 57 orang berhasil sembuh dan kasus kematian kosong.
"Empat daerah ini temuan kasusnya cukup tinggi dibanding daerah lain. Kami berharap Satgas terus sigap dan bergerak cepat dalam melakukan tracing kontak," kata Arnold menambahkan.
Daerah lain di Papua Barat yang sudah terpapar COVID-19 antara lain, Teluk Wondama 27 kasus, Fakfak 25, Raja Ampat 19, Sorong Selatan 13, Kaimana, Manokwari Selatan dan Maybrat masing-masing dua kasus.
"Raja Ampat dan Kaimana sudah berhasil kembali ke zona hijau. Mudah-mudah tidak ada temuan kasus baru. Kegiatan pencegahan harus dilakukan lebih ketat agar tidak tertular dari daerah tetangga," ucap Tiniap lagi.
Pewarta: Toyiban
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020