Keputusan sanksi tersebut diperoleh usai sidang komdis PSSI yang digelar di Kantor PSSI Jakarta, Kamis.
Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan mengatakan, denda Rp250 juta diberikan setelah pihak Persebaya terbukti melakukan teror, rasisme saat menjamu Arema Malang 16 Januari lalu.
"Itu merupakan hukuman percobaan. Jika hingga akhir kompetisi kembali dilakukan maka denda akan berlaku efektif. Selain itu Persebaya harus membayar Rp5 juta untuk Arema karena penggrusakan," katanya usai sidang komdis.
Menurut dia, untuk sanksi tidak boleh mendapat dukungan dari suporter saat laga tandang diperoleh saat Persebaya tandang ke kandang Pelita Jaya 10 Januari 2010.
Saat pertandingan tersebut, kata dia, suporter Persebaya masuk ke lapangan sehingga mengganggu jalannya pertandingan.
"Sesuai keputusan komdis, suporter Persebaya dilarang selama dua tahun per hari ini untuk mendukung timnya saat laga tandang," katanya dengan tegas.
Sebagaimana diketahui, suporter Persebaya sebetulnya masih menjalani sanksi dilarang mendukung timnya saat laga tandang. Sanksi tersebut seharusnya baru berakhir bulan Juni mendatang.
Dengan adanya sanksi baru maka larangan mendukung Persebaya saat laga tandang baru akan berakhir pada tahun 2012 mendatang.
Persebaya Surabaya merupakan tim ketiga asal Jawa Timur yang mendapatkan sanksi dari komdis terkait dengan rasis. Sebelumnya tim yang melakukan rasis adalah Persela Lamongan dan Arema Malang.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Kpd BPK WALIKOTA SBY, ANGGOTA DPRD SBY, TOLONG DUNK PENDUDUKNYA DIAJARIN SOPAN SANTUN.......
sampai kpan pun klo arema maen d sby yo g bkalan bsa tertib.
oiya aq mw blang mbok yow bang nurdin halid d cipot gt dr jabatannya dy g bs hasilin apa2 bgi perspak bolaan indnesia