Bogor (ANTARA News) - Tim koordinasi yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk menangani kesiapan dan implementasi China-Asean Free Trade Agreement (CAFTA) memiliki lima langkah yang harus dilakukan sehingga kesepakatan perdagangan itu tidak berdampak buruk terhadap perekonomian dalam negeri.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Istana Bogor, Jabar, Rabu malam mengatakan, tim koordinasi itu memiliki tiga tim teknis yang memiliki lima target program yang akan dilakukan sehingga CAFTA memberikan manfaat pula untuk Indonesia.

"Tim yang dibentuk yaitu tim koordinasi dengan tiga tim teknis yang bekerja terus dan melaksanakan tugas-tugasnya terutama dalam lima target utama," kata Hatta.

Lima langkah utama itu adalah melakukan suatu pemantauan di pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia atas barang-barang yang mendapatkan fasilitas terkait CAFTA. Hal kedua yang dilakukan adalah melakukan pengawasan pasar domestik. Juga dilakukan pengawasan apakah terjadi penyelundupan, anti-dumping dan apakah barang yang masuk dilengkapi dengan surat keterangan asal.

"Juga menjadi tugas tim bagaimana memberikan penguatan terhadap industri-industri kita yang ditengarai terkena dampak," katanya.

Penguatan yang dimaksud, kata Hatta, adalah mempercepat pembangunan infrastruktur, menghilangkan hambatan-hambatan yang mendorong terjadinya ekonomi biaya tinggi, memberikan insentif fiskal dan non fiskal serta membantu promosi.

Tugas tim yang kelima adalah meningkatkan upaya-upaya ekspor produk Indonesia ke berbagai negara yang menjadi peluang pasar.

"Sebagaimana telah disampaikan Presiden, dalam pembahasan tadi yang pertama tentu dilakukan pembicaraan ulang terhadap apa yang menjadi perhatian kita terhadap industriindustri yang berpotensi terkena dampak," kata Hatta.

Namun demikian Menko Perekonomian tidak menyebutkan kapan pembicaraan ulang itu akan dilakukan.

Ia meminta semua pihak tidak hanya melihat dampak negatif dari kesepakatan perdagangan itu, namun juga diharapkan mampu memetik peluang dari CAFTA tersebut untuk perkembangan perdagangan Indonesia.

"Kalau kita lihat CAFTA jangan lihat dampak negatifnya. Juga kita lihat posisi positifnya tingkatkan perdagangan. Kita juga harus tingkatkan daya saing supaya kita persiapkan diri denga baik. Jadi selalu ada sisi positif dan (di lain pihak-red) potensi yang dikhawatirkan kita persiapkan untuk perkuat industri kita denga langkah-langkah yang saya sebutkan tadi, disiapkan tim koordinasi," tegasnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010