Jakarta (ANTARA) - Ormas Wahdah Islamiyah mengutuk penistaan Al Quran di kawasan Skandinavia (Denmark, Swedia dan Norwegia) karena menggambarkan kebencian kepada Muslimin.
"Mengutuk keras aksi yang tidak beradab berupa penistaan Al Quran dan Islam yang diekspresikan dengan kebencian," kata Ketua Umum Wahdah Islamiyah Zaitun Rasmin kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Ia mengimbau umat Islam untuk mempersiapkan segala kemungkinan atas dampak dari aksi penistaan tersebut. Seiring dengan itu, dia mengajak umat Islam untuk menahan diri agar menunjukkan akhlak yang baik dan tidak melakukan tindakan kekerasan sembari menyerukan protes terhadap penistaan agama.
Baca juga: 50 Ormas Islam Babel kawal kasus penistaan agama
Baca juga: FKUB Babel kecam keras kasus penistaan Islam
Wahdah Islamiyah, kata dia, juga menuntut pemerintah Indonesia untuk melakukan tindakan tegas melalui jalur diplomatik lewat para duta besar tiga negara tersebut yang berada di Indonesia.
Bagi umat Islam di Indonesia, lanjut dia, agar tidak ikut memperkeruh suasana dengan mengembangkan narasi pembelaan terhadap penistaan Al Quran karena dapat memecah belah kesatuan Muslimin.
Melalui momentum insiden di Skandinavia, Zaitun mengingatkan umat Islam untuk meningkatkan semangat mencintai Al Quran dengan menggiatkan semua amal usaha pembelajaran kitab suci Muslimin tersebut.
Ia juga menyerukan umat Islam agar semakin gencar mendakwahkan kemuliaan Islam dan Al Quran seluas mungkin kepada umat manusia dengan berbagai fasilitas informasi dan komunikasi yang ada.*
Baca juga: Demonstrasi tuntut Sukmawati Soekarnoputri terjadi di Tanjungbalai
Baca juga: Tersangka penistaan agama di Mataram dijerat UU ITE juga
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020