Tangerang, (ANTARA News) - Terpidana Athalyta Suryani alias Ayin mulai dikunjungi keluarga di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita Tangerang, Banten, karena sepekan sebelumnya berada di ruang karantina.
"Sejak hari ini, keluarga Arthalyta telah datang melihat dan membawa aneka makanan kegemarannya," kata Kepala LP Wanita Tangerang, Arti Wirastuti yang dihubungi Kamis.
Dia mengatakan, pertama yang datang menemui Ayin adalah anak perempuannya kemudian disusul anak angkat yang masih balita ditemani seorang pengasuh.
Menjawab pertanyaan tentang perlakukan khusus petugas LP Wanita terhadap Ayin, kepala LP itu mengatakan semua penghuni sebagai warga binaan diperlakukan sama, demikian pula terhadap Arthalyta.
Bahkan kepala LP itu mempersilakan ANTARA untuk melihat langsung situasi dan kondisi serta tempat tidur terpidana kasus suap jaksa Urip Tri Gunawan yang dihukum lima tahun penjara itu.
Ayin ditempatkan pada paviliun mawar kamar nomor 12 bersama dua rekannya Yekti Ayuni dan Ida Farida, pada pavilun itu terdapat 14 kamar yang dihuni tiga hingga enam narapidana.
Dalam kamar Ayin tidak ada kipas angin apalagi alat pendingin ruangan (AC). Dalam kamar ukuran 2,5 x tiga meter itu hanya ada kamar mandi dan tempat tidur, demi menghemat ruangan, maka tempat tidur dipasang bertingkat.
Sedangkan televisi ukuran 21 inci ditempatkan pada ruang terbuka agar semua penghuni dalam paviliun yang jumlahnya 64 narapidana itu dapat menikmati hiburan.
Bila Ayin dan narapidana lainnya ingin mempercantik diri maka harus ke paviliun "giatja" (kegiatan kerja) karena di tempat itu tersedia salon kecantikan yang pekerjanya adalah warga binaan yang sudah trampil.
Setiap penghuni harus membayar sesuai keinginan, mayoritas narapidana hanya memotong rambut, maka harus membayar dan mereka mengeluarkan uang sebesar Rp5.000.
Pada paviliun "giatja" itu juga disediakan tempat menjahit, menyulam dan aneka kegiatan wanita lainnya agar selama dalam LP tidak mengalami kejenuhan dan berharap ketika keluar memiliki ketrampilan.
Kepala LP juga membantah bahwa Ayin mengunakan fasilitas telepon selular, dengan alasan pada paviliun mawar terdapat warung telekomunikasi (wartel) yang menyediakan tiga kamar untuk berbicara.
Arthalyta mulai Kamis (15/1) sekitar pukul 23.01 WIB sudah menghuni di LP Wanita Tangerang, menyusul pemindahan yang dilakukan oleh jajaran pemasyarakatan dari tempat sebelumnya yaitu di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Arthalyta menjadi sorotan publik, karena saat Satgas Pemberantasan Mafia Hukum melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rutan Pondok Bambu, Minggu (11/1) malam, menemukan sejumlah ruangan yang dilengkapi fasilitas, seperti furniture mewah, TV LCD ukuran besar dan fasilitas pemutar film serta peralatan salon kecantikan.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010