Produk Domestik Bruto (PDB) negara berperekonomian terbesar ketiga dunia itu kembali ke pertumbuhan dua digit pada kuartal empat 2009 pada posisi 10,7 persen dan selama setahun penuh (2009) PDB melampaui target yang ditetapkan pemerintah 8 persen.
Target tersebut nampaknya sangat penting untuk mempertahankan ketidakpastian sosial di negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu, tetapi kenaikan terbesar inflasi pada 13 bulan terakhir digarisbawahi sebagai tantangan besar bagi pertumbuhan.
Indeks Harga Konsumen (IHK) negara itu, naik 1,9 persen pada Desember dibanding Desember tahun lalu.
"Tahun 2009 merupakan saat sangat sulit bagi pertumbuhan ekonomi China dalam abad baru," kata Ma Jiantang, komisioner Kantor Statistik Nasional kepada pers.
Hanya selama setahun setelah krisis global melanda, kata Ma, satu paket stimulus senilai empat triliun yuan (586 miliar dolar) "kembali mendukung terhadap penurunan ekonomi dan mencapai pemulihan serta berbalik menguat ekonomi nasional negara itu."
Pertumbuhan 10,7 persen dalam kuartal akhir 2009 merupakan hasil terbaik sejak kuartal dua 2008.
Itu menyusul revisi pertumbuhan 9,1 persen pada kuartal tiga, 7,9 persen pada kuartal dua dan revisi 6,2 persen pada tiga bulan pertama tahun lalu.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010