Bangkalan (ANTARA News) - Polres Bangkalan, Madura, Jawa Timur, memeriksa tujuh orang terkait kasus perampokan toko emas di Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Rabu.

Kapolres Bangkalan AKBP Agus Salim mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Hasil sementara, petugas telah menemukan barang bukti baru berupa selongsong peluru di depan toko emas.

"Dugaan bahwa perampok membawa senpi, semakin erat karena kami telah menemukan bukti berupa selongsong peluru," katanya.

Agus menjelaskan, pihaknya juga telah mengambil beberapa sidik jari yang diduga milik pelaku. Pecahan kaca etalase, juga tidak luput dari penyidikan puluhan petugas dari gabungan Polres dan Polsek Kwanyar.

Namun petugas tidak bersedia memberikan keterangan terkait perkembangan dari penyidikan. Hanya sepotong informasi bahwa pelaku perampokan lebih dari enam orang dan dinilai sangat berpengalaman dalam dunia kriminal.

Selain melakukan olah TKP, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang saksi, yang terdiri atas penjaga toko, keluarga korban dan warga sekitar.

"Korban yang bernama Haji Badrus juga kami periksa hari ini, kelihatannya masih shok. Untuk enam saksi yang lain, sudah diperiksa terlebih dulu," ujarnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kecamatan Kwanyar Bangkalan, H. Mukaffi Anwar, berharap kasus perampokan ini diusut tuntas. Bila tidak, khawatir akan meresahkan masyarakat.

Sebuah toko perhiasan emas "Sumber Rajeki" milik H. Badrus yang terletak di Desa Batah Barat, Kecamatan Kwanyar, Bangkalan, disatroni kawanan perampok bersenjata api, Selasa (19/1), kemarin.

Pelaku diperkirakan berjumlah enam orang membawa perhiasan seberat 20 kg atau setara dengan Rp5 miliar serta uang tunai Rp30 juta.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010