Untuk sukses program Lotim Berkembang tersebut, pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp5 miliar sebagai dana subsidi bunga pinjaman di perbankan

Mataram (ANTARA) - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, meluncurkan program Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga (Berkembang) untuk membantu peternak mengembangkan usaha.

Peluncuran program unggulan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Lombok Timur tersebut, dilakukan oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi SJ, bersama Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB, Farid Faletehan, di Taman Tugu Selong, Kabupaten Lombok Timur, Kamis.

"Untuk sukses program Lotim Berkembang tersebut, pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp5 miliar sebagai dana subsidi bunga pinjaman di perbankan," kata Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi SJ.

Menurut dia, dana Rp5 miliar tersebut digunakan untuk subsidi bunga atas pinjaman melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp900 ribu dan premi asuransi Rp300 ribu untuk satu orang peternak.

Untuk itu, Rumaksi berpesan kepada peternak agar memanfaatkan bantuan pemerintah daerah sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab, terutama dalam hal kedisiplinan membayar angsuran.

"Jangan sampai dana bantuan yang diberikan tersebut digunakan membeli telepon genggam HP. Kalau hal itu terjadi, maka akan dilaporkan ke aparat hukum," ujarnya.

Ia juga menginginkan agar pada saat pembagian bantuan (sapi) harus dibuktikan dengan dokumentasi agar bantuan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

"Saya tidak ingin niat baik pemerintah daerah disalahgunakan. Apalagi diakal-akalin. Saya sudah hapal cara-cara seperti itu, dan tidak ingin terjadi dalam program ini," katanya.

Khusus untuk TPAKD, Rumaksi mengingatkan, agar tugas dan kewenangan TPAKD bersifat aktif.

Ia juga mempersilakan TPAKD Kabupaten Lombok Timur untuk terus berinovasi dan mencari terobosan baru guna membuka akses keuangan yang lebih produktif bagi masyarakat.

"Teruslah berinovasi dan gali potensi ekonomi daerah yang dapat dikembangkan melalui produk dan layanan jasa keuangan, seperti fasilitas tabungan, kredit, asuransi dan lainnya," ucap Rumaksi.

Kepala OJK NTB, Farid Faletehan, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang telah meluncurkan program Lotim Berkembang.

"Kami siap mendukung dan berjanji untuk memfasilitasi program pemerintah guna mempermudah pemberian pinjaman modal kepada masyarakat melalui perbankan," katanya.

Di NTB, menurut dia, baru 34 persen masyarakatnya memahami lembaga keuangan, sehingga program Lotim Berkembang diharapkan bisa mempermudah dan meringankan masyarakat, khususnya peternak dalam pembiayaan atau modal usaha ternak.

Apalagi, kata dia, program tersebut dapat mengakomodir sebanyak 5.555 orang peternak dengan suku bunga KUR 6 persen dengan menggandeng dua bank, yaitu BNI dan BRI.

"Saya sangat mengapresiasi program Lotim Berkembang ini langsung berjalan dengan cepat. Bahkan ini mungkin ini program pertama kali," ujarnya.


Baca juga: Program melawan rentenir berbasis masjid di NTB

Baca juga: OJK NTB dorong jamaah masjid akses Mawar Emas

Baca juga: Rentenir masih hidup, Teten sebut pelaku UKM butuh pembiayaan mudah

Pewarta: Awaludin
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020