Bekasi (ANTARA News) - M Rafli (3) tewas terbakar setelah bermain korek api di rumah kontrakannya, Jalan Kampus Unkris wilayah RT 01 RW 15 Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jabar, Rabu siang.
Arif (22), paman korban di lokasi kejadian mengatakan siang itu ia tertidur akibat kelelahan setelah pulang kerja pada malam hari, dan kebakaran diduga karena terbakarnya kasur di rumah itu.
"Sudah lima hari ibunya, Nurbaeti (26) ke Bandung menjenguk suaminya Janedi (27) yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin," katanya.
Rafli bersama Fadli (5), kakak korban diduga bermain korek api di atas kasur. Diduga korek api yang menyala itu jatuh ke kasur hingga kasur terbakar, dan selanjutnya menyambar kompor gas yang terletak tidak jauh dari kasur tersebut.
"Saya terbangun akibat menghirup asap tebal. Setelah tersadar ada yang tidak beres, saya lari ke kamar belakang menyelamatkan keponakan saya," katanya.
Arif hanya bisa membawa Fadli, sedangkan Rafli tidak sempat lagi dibawa ke luar rumah karena kobaran api semakin besar.
Saksi mata lain, Mukti (57) mengatakan api yang berkobar tidak terlalu besar, tetapi asap tebal membumbung dari rumah yang terbakar.
"Pertama yang terlihat asap tebal. Saya kira rumah depan yang terbakar, jadi langsung minta tolong," katanya.
Warga yang mendengar teriakan Mukti segera beramai-ramai memadamkan api yang diduga membesar setelah menyambar kompor gas.
"Sempat terdengar seperti ledakan. Setelah petugas menjebol atap rumah, kobaran api dapat dipadamkan," katanya.
Setelah api padam, korban Rafli dievakuasi oleh Madali (32), penjual es yang juga tetangga korban.
Menurut dia, Rafli ditemukan berada di antara tumpukan jemuran yang terbakar dengan tangan menutupi muka.
Diduga korban kehabisan nafas karena asap yang begitu tebal di ruangan itu.
Menurut keterangan sejumlah warga, Nurbaeti baru tinggal selama tiga bulan di rumah tersebut.
Saat kejadian, Nurbaeti sedang ke Bandung menengok suaminya yang sedang menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin Bandung.
Menurut pemilik rumah kontrakan H Arsyad, ini bukan pertama kali Nurbaeti meninggalkan anak-anaknya dan dititipkan ke pamannya.
"Kalau saya perhatikan, anak-anak Nurbaeti memang sering ditinggalkan di rumah bersama pamannya," katanya, dan menurut dia, sering Nurbaeti tampak seperti orang bingung.
Kapolsek Pondok Gede AKP Harun Hundaya membenarkan adanya kebakaran itu.
Berdasarkan hasil penyelidikan, api berasal dari korek api yang jatuh di kasur ketika dimainkan oleh kakak beradik Rafli dan Fadli.
"Kejadian tersebut akibat kelalaian orang tua. Anaknya tidak diperhatikan sedang main apa, dan bersama siapa, sehingga menimbulkan bencana," kata Harun.
Menurut dia, seharusnya orang tua lebih berhati-hati menjaga anak-anaknya, sehingga kejadian seperti itu tidak terulang kembali.
Harun mengatakan jenazah Rafli kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi untuk diotopsi.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010