Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Slamet Riyadi, MM, dengan didampingi Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi Afner Juwono, di Kotabaru, Rabu, mengatakan, pihaknya telah menemukan speedboat yang ditumpangi Urigenes.
"Bangkai Speedboat tersebut kini telah ditarik dari lokasi penemuan sekitar tempat kejadian perkara (TKP) ke kantor Kepolisian Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) di Pelabuhan Kotabaru," katanya.
Penemuan bangkai speedboat tersebut bermula ketika petugas menemukan kursi bekas yang biasa dipakai untuk speedboat.
"Kemudian petugas melakukan penyelaman di sekitar lokasi ditemukannya kursi bekas tersebut. Dan ternyata benar, tidak jauh dari tempat tersebut ditemukan bangkai speed yang tenggelam," ujarnya.
Selanjutnya Polisi berusaha untuk mengangkat kembali bangkai speed dan menarik untuk dibawa ke lokasi KPPP di sekitar Pelabuhan Panjang.
Ia menjelaskan, speedboat tersebut diduga menabrak salah satu kapal yang berlabuh tidak jauh dari lokasi pelabuhan.
"Karena petugas menemukan cat bekas goresan di lambung sebuah kapal yang berlabuh tersebut. Dan kecelakaan laut ini merupakan kecelakaan tunggal," kata dia.
Kasat Reskrim menerangkan, saat ini Polisi sedang melakukan pemeriksaan kepada saksi yang berasal dari warga Rampa yang mendengar bunyi tabrakan.
Sebelumnya, Kapolres Kotabaru Slamet Riyadi, mengatakan, dugaan sementara penyebab meninggalnya dokter Urigenes adalah korban kecelakaan laut.
"Dugaan sementara, beliau adalah korban kecelakaan laut, karena operator speedboat juga ditemukan meninggal dunia," katanya menjelaskan.
Sementara itu, pada Senin (18/1) dr Urigenes yang selesai melaksanakan seminar di Banjarmasin setibanya di Batulicin berangkat ke Kotabaru dengan speedboat sekitar pukul 04.00 Wita.
Namun hingga menjelang siang, pihak keluarga dan pihak rumah sakit umum daerah Kotabaru mulai resah karena Urigenes tidak kunjung datang.
Padahal, perjalanan dari Batulicin-Kotabaru biasanya dapat ditempuh dalam waktu satu jam. Namun hingga menjelang tengah hari satu-satunya dokter spesialis anak tersebut juga belum datang.
Untuk mencari informasi, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru H dr Nurahman, meminta beberapa orang stafnya untuk melakukan pencarian ke Batulicin dan daerah lain.
Tidak hanya pihak keluarga dan rumah sakit, Search dan Resque (SAR) dan elemen masyarakat juga melakukan penyisiran di sungai dan perairan.
Jenazah Urigenes Mangelik baru ditemukan telah mengapung pada hari ketiga pencarian, yakni, Rabu (19/1) di perairan sekitar perusahaan BBM PT. Anggrek di Desa Hilir, Pulau Laut Utara.
Beberapa jam kemudian, warga kembali menemukan mayat operator speedboat Rahmad Efendi (28) di sekitar KPPP Pelabuhan panjang Kotabaru.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010