Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ganep Wurgiyanto mengatakan NTT mampu memproduksi rumput laut sebanyak 15 juta ton/tahun baik untuk kebutuhan ekspor maupun kebutuhan dalam negeri.
Hal itu dikatakan Ganep Wurgiyanto kepada wartawan di Kupang, Kamis, terkait upaya pemerintah dalam mengoptimalkan potensi hasil rumput laut di NTT.
Ia mengatakan, luas potensi perairan NTT untuk pengembangan rumput laut mencapai 54 ribu hektare tersebar di seluruh NTT, sehingga tidaklah mengherankan apabila NTT menjadi daerah potensi penghasil rumput laut terbesar di Indonesia.
"Dalam kawasan 54 ribu hektare itu mampu menghasilkan rumput laut sebanyak 15 juta/ton/tahun," kata Ganep.
Menurut Ganep, tingginya potensi hasil rumput laut di NTT karena rumput laut bisa ditanam 5 kali setahun, sehingga berpotensi sebagai sumber pendapatan yang besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Ia mengatakan, kendati potensi rumput laut di NTT mencapai 15 juta/ton/tahun, namun daerah ini baru mampu mengeksploitasi sebanyak 2 juta ton/tahun atau 13,2 persen dari luas lahan yang ada.
Pemerintah NTT memiliki program bantuan bibit rumput laut kepada petani di NTT guna mengoptimalkan potensi yang ada sehingga produksi rumput laut di NTT terus meningkat.
"Sejak tahun 2018 kami sudah melakukan distribusi bantuan bibit rumput laut untuk petani rumput laut di NTT untuk mendorong peningkatan produksi hasil rumput laut secara berkelanjutan," kata Ganep.
Menurut dia, kualitas rumput laut di NTT sangat bagus sehingga banyak diminati para konsumen di luar negeri.
"Pada tahun 2019 NTT telah mengirim puluhan ton rumput laut ke Argentina. Kami akan berupaya agar pengiriman rumput laut ke luar negeri tidak saja ke Argentina juga beberapa negara di Asia,"tegasnya. ***1***
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020