Subang (ANTARA) - Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto bersama para Alumni Taruna Akabri 89 menanam bibit jagung di lahan seluas 340 hektare di Desa Manyingsal Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis.
Penanaman bibit jagung ini merupakan bagian dari gerakan ketahanan pangan yang diinisiasi TNI-Polri khususnya Alumni Taruna Akabri (Altar) 89 untuk menjaga ketahanan pangan, memulihkan ekonomi nasional dan perekonomian rakyat kecil khususnya petani di tengah situasi pandemik COVID-19.
Dalam program ketahanan pangan ini, juga dilakukan penanaman padi gogo di 10 hektare lahan di Desa Manyingsal. "Penanaman bibit jagung di lahan kering sekaligus pembagian sebanyak 2.000 paket sembako untuk masyarakat," kata Komjen Agus Andrianto di acara Gerakan Ketahanan Pangan Akabri 89, Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit, di Desa Manyingsal, Kamis.
Penanaman bibit jagung dan padi gogo ini sebagai contoh modernisasi di sektor pertanian.
Kegiatan ketahanan pangan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta seluruh program bantuan sosial dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah dicanangkan agar digelontorkan dan dibelanjakan untuk bansos bagi masyarakat sehingga bisa menggerakkan ekonomi Indonesia yang terancam resesi.
Agus menuturkan gerakan ketahanan pangan ini juga merupakan tindak lanjut arahan dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis yang pada 9 Juli lalu di Mauk, Tangerang, Banten, telah mencanangkan program ketahanan pangan nasional dengan memerintahkan para Pangdam dan Kapolda untuk mendukung Pemda dalam meningkatkan ketahanan pangan di daerah-daerah.
"Ini sejalan dengan Inpres Penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional di mana Panglima dan Kapolri menjadi bagian yang mendukung agar melaksanakan percepatan penanganan COVID-19 dan PEN," tutur mantan Kapolda Sumut ini.
Oleh karena itu, Altar Akabri 89 kemudian mencari jalan keluar agar potensi krisis pangan akibat pandemik COVID-19 di tengah masyarakat bisa teratasi.
Pihaknya berusaha memanfaatkan lokasi-lokasi yang bisa digunakan untuk ketahanan pangan agar bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
Upaya ini juga melibatkan pemerintah, petani, dunia usaha, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan partisipasi masyarakat.
"Kabupaten Subang sangat memungkinkan untuk melakukan pembudidayaan lahan dalam rangka membangun ketahanan pangan. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berkontribusi kepada negara ini dalam menjawab peringatan FAO terkait krisis pangan dunia," ujarnya.
Selain menanam bibit jagung dan padi di lahan 350 hektare, dalam kegiatan ini juga dibagikan sebanyak 2.000 paket sembako dan 2.000 masker untuk lima desa penyangga.
Pihaknya berharap program ketahanan pangan ini tidak hanya dilakukan selama masa pandemik saja, tetapi terus berlanjut demi mewujudkan ketahanan pangan nasional yang cukup bahkan bisa mengekspor hasil pertanian dengan memanfaatkan teknologi pertanian.
Dalam kegiatan ini, pihaknya juga menyerahkan bantuan alat pertanian berupa 4 unit traktor, 7 unit alat penanam jagung otomatis, cangkul, garpu, dan pompa air.
Altar 89 juga telah memperbaiki jalan sepanjang enam kilometer menuju Desa Manyingsal agar distribusi hasil pertanian tidak terhambat.
"Ini merupakan dukungan dari kami. Semoga bisa bermanfaat bagi warga sekitar," tutur Agus.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Subang Ruhimat, perwakilan Ketua Altar 89 Laksamana Muda TSNB Hutabarat, Head of Region BNI Bandung Efrizal, Wakapolda Jabar, Dirjen Bea dan Cukai, Dirut PT Pupuk Indonesia dan Dirut PT Sang Hyang Seri.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020