Palu (ANTARA News) - Tiga korban yang tersapu ombak dan angin kencang di Desa Sidoan, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, Selasa sore, belum ditemukan.
Mereka dinyatakan hilang setelah perahu yang ditumpanginya terbalik disapu ombak setinggi tiga meter saat ketiganya hendak menolong enam nelayan yang melaut ketika angin kencang melanda daerah itu.
"Sekarang ini mereka masih dicari karena perahu yang mereka gunakan untuk menolong ikut terbalik. Enam nelayan yang ditolong semunya selamat. Yang menolong justru belum diketahui nasibnya," kata Zulman, warga Sidoan yang dihubungi dari Palu, Selasa.
Zulman saat kejadian itu juga ikut turun membantu upaya pencarian, namun belum berhasil.
Insiden itu berawal saat angin kencang menerjang desa Sidoan dan belasan desa lainnya di wilayah itu. Angin mulai menerjang sekitar pukul 10.00 WITA dan baru berakhir pukul 14.30.
Ketika angin kencang bertiup, ombak di perairan wilayah itu diperkirakan mencapai dua hingga tiga meter.
Diprediksi ratusan rumah penduduk dan sekolah rusak. Sebagian besar atapnya hilang atau tertimpa pohon yang tumbang. Ada ratusan pohon yang tumbang karena angin kencang.
Belasan desa di tiga kecamatan yakni Kecamatan Tinombo, Tinombo Selatan, dan Palasa, porak-poranda karena bencana puting beliung tersebut.
Menurut Zulman, hingga Selasa sore belum ada bantuan yang diturunkan pemerintah setempat, namun sudah dilakukan peninjauan ke lokasi.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010