"Saya dan keluarga masih beruntung selamat dan tidak terbawa arus Sungai Ciujung itu," kata Juhroh (40) salah seorang korban warga Desa Muara Dua, Selasa.
Juhro mengatakan, rumah miliknya yang berada di bantaran sungai ambruk dan tidak menyisakan perabotan rumah tangga karena selurunya terseret arus.
"Bangunan rumah dan semua isi perabotan musnah dan hilang. Yang ada hanya mensisakan pakaian yang melekat di badan," katanya.
Meskipun barang-barang rumah tangga hilang akibat terbawa arus, tetapi anak-anak dan isteri selamat.
Sebelum bangunan rumah roboh, dirinya dengan cepat melarikan diri bersama dua anak dan isteri.
"Saat ini kami terpksa menginap di rumah saudara," katanya.
Begitu pula Rohman (38), tetangga Juhro yang rumahnya juga hanyut terbawa arus, berhasil menyelamatkan diri bersama keluarganya.
"Sebetulnya, saya sudah punya curiga akan terkena longsoran tanah karena sebagian tanah di bantaran sungai amblas," katanya.
Menurut dia, bencana longsoran tanah ini akibat tingginya curah hujan yang menyebabkan meluapnya sungai Ciujung.
Selama ini, lanjut dia, hampir setiap hari di wilayahnya diguyur hujan deras.
"Kami dan keluarga saat ini menginap di rumah tetanga yang selamat dari longsoran tanah," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Lebak H Mulyadi Jayabaya berjanji akan memberikan bantuan kepada korban.
"Kami minta warga yang tinggal di bantaran sungai jika hujan deras sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Mulyadi Jayabaya saat meninjau lokasi bencana longsoran tanah.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010