Muara Teweh (ANTARA News) - Hiburan yang menampilkan grup musik terkenal dari ibukota, Wali, di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah terhenti akibat hujan lebat disertai angin kencang, kemarin.
Pergelaran hiburan rakyat yang dihadiri Bupati Barito Utara, Achmad Yuliansyah dan istri Relawati itu tidak sampai selesai, karena seluruh panggung yang berstandar nasional tersebut basah kena hujan.
Hujan lebat terjadi saat vokalis Wali, Faank, membawakan lagu kesepuluh dari 12 lagu berjudul Tobat. Meski hujan, namun musik tetap dimainkan hingga lagu bernuansa religi itu selesai.
Bahkan seluruh peralatan musik di atas panggung semua basah, sehingga pihak panitia dana manajeman Wali terpaksa menghentikan kegiatan, padahal tinggal dua buah lagu lagi yang rencananya lagu terakhir bertitel Mencari Jodoh.
Hujan lebat membuat puluhan ribu warga masyarakat yang menyaksikan hiburan gratis di kabupaten pedalaman Sungai Barito ini khusus didatangkan seorang pengusaha Muara Teweh, Nadalsyah di Stadion Swakarya setempat, langsung membubarkan diri.
Selain itu pihak panitia dan penonton yang di atas panggung berlarian keluar di tengah hujan deras, karena takut panggung roboh yang diterpa angin kencang.
"Meski hiburan tidak selesai, namun kami puas dengan lagu-lagu yang dibawakan Wali," kata seorang remaja perempuan, Susan yang basah akibat hujan di bawah panggung.
Grup musik papan atas itu digawangi lima personil, yakni Faank (vokal), Apoy (guitar), Tomy (drum), Nunu (bass) dan Ovie (keyboard). Dengan mengusung musik bergenre lokal pop kreatif, mereka mampu menghipnotis penggemarnya di Muara Teweh.
Bahkan sebelumnya pada saat mulai pertunjukan hujan sudah turun cukup deras tapi tidak lama, namun penonton yang berasal dari wilayah Muara Teweh dan kabupaten terdekat seperti Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, Tamiyang Layang (Barito Timur) dan Buntok (Barito Selatan) tetap tidak meninggalkan tempat, meski basah kuyup.
Alunan lagu yang dibawakan band terkenal ini cukup komunikatif sehingga membuat penonton berjingkrak-jingkak dan larut dalam alunan musik yang dibawakan dengan sound dan lampu berkekuatan ratusan ribu watt dan panggung dilengkapi layar lebar kiri dan kanan yang didatangkan Jorong Entertainment Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
"Kami bersyukur, meski hiburan tidak tuntas, tidak ada kejadian yang tidak diinginkan," kata seorang panitia, Muhammad Ikhsan.
Band Wali yang dibentuk 31 Oktober 1999 sudah manggung di empat kota di Kalimantan Tengah yakni Kuala Kurun (Kabupaten Gunung Mas), Sampit (Kotawaringin Timur), Pangkalanbun (Kotawaringin Barat), dan terakhir di Kota Muara Teweh (Barito Utara).
Pemusik asal Bandung ini sudah mengeluarkan dua album regular dan satu album religius, album pertama mereka bertajuk orang bilang dirilis 26 Maret 2008.
Dalam album itu, Wali mengandalkan lagu Dik sebagai hit single, yang bintang sinetron Shireen Sungkar juga didaulat menjadi model video klip lagu tersebut. Selain beberapa single seperti Emang Dasar, Orang Bilang, Tetap Bertahan dan Egokah Aku.
Lagu Dik yang memasukkan unsur dangdut itu tercatat hingga pertengahan Mei 2008, berhasil menjadi RBT (Ringbacktone) bagi sejuta pemilik ponsel. Ini menjadi barometer kesuksesan grup yang beranggotakan lima pria itu.
Sukses album perdana berlanjut ke album kedua. Mereka merilis single jagoan dari album terbarunya, Cari Jodoh. Bahkan berkat RBT single Cari Jodoh ini, Wali mendapat hadiah umroh dari labelnya, Nagaswara.
Bahkan dalam momen Ramadhan 2009, Wali juga mengeluarkan single religius yang berjudul Mari Sholawat.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010