Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk meraih penghargaan dari dua majalah terbitan Asia karena kesuksesannya dalam penawaran saham perdana (initial public offering) di pasar modal pada 17 Desember 2009 lalu.
"Penghargaan diberikan pihak-pihak yang kredibel dan bergengsi di pasar modal internasional atas penyelenggaraan IPO Bank BTN yang digelar Desember 2009," kata Sekretaris Perusahaan BTN, Rinna Mona Lindyana, di Jakarta, Selasa.
Rinna menjelaskan, penghargaan diberikan melalui dua majalah. The Asset dengan kategori "Best IPO Deal in Indonesia 2009". Serta dari Majalah Alpha Southeast Asia sebagai "Mid-Cap/IPO Deal of the year in Southeast Asia 2009".
Terkait dengan keberhasilan yang sudah dicapai, Rinna mengatakan, saham BTN (BBTN) bahkan berhasil masuk dalam kelompok 10 saham teraktif di Bursa Efek Indonesia dalam beberapa pekan setelah listing.
Pada kesempatan terpisah Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro, menyampaikan apresiasinya terhadap kedua Majalah internasional karena telah memberikan motivasi dan dorongan bagi manajemen dan karyawan untuk maju pasca IPO.
Iqbal juga menyampaikan apresiasinya atas pihak-pihak yang berhasil mensukseskan IPO BTN diantaranya, Mandiri Sekuritas dan CIMB sebagai penjamin pelaksana emisi saham BBTN.
Lebih jauh Iqbal menjelaskan, respon pasar terhadap saham Bank BTN memang luar biasa. Terbukti begitu rencana IPO dilansir, banyak sekali calon pembeli baik dari investor asing maupun dalam negeri yang menyatakan minat.
Walhasil dari 2,36 miliar lembar atau 27,08 persen dari total saham Bank BTN yang ditawarkan, terjadi kelebihan permintaan hingga 2,04 kali lipat. Harga penawaran perdana yang ditawarkan adalah Rp 800 per saham.
Melalui IPO tersebut, Bank BTN meraup dana sekitar Rp1,89 triliun. "Seratus persen dana tersebut akan kami gunakan untuk ekpansi kredit perumahan," ungkap Iqbal.
Tingginya minat investor terhadap saham BTN karena Bank BTN dianggap memiliki bisnis yang fokus dan ini menjadi nilai tambah tersendiri bagi investor.
Kebutuhan akan rumah tidak pernah berhenti sepanjang tahun dan itu menjadi bisnis utama Bank BTN. Permintaan di pasar, baik itu investor domestik ataupun investor asing luar biasa besarnya.
Tetapi sesuai amanat yang digariskan Pemerintah bahwa dari saham yang dilepas itu 60 persen dialokasikan untuk pembeli dalam negeri dan 40 persen untuk asing.
Tingginya permintaan pasar terhadap saham Bank BTN itulah yang membuat saham kami naik dibanding harga saham perdana, kata Iqbal.
Iqbal menegaskan bahwa IPO Bank BTN akan memperbesar kapasitas usaha perseroan dalam melakukan ekspansi, di samping mendorong kinerja menjadi lebih baik juga meningkatkan penerapan tata kelola usaha yang baik (Good Corporate Governance).
Bank BTN akan tetap berada pada bisnis utama (core business) karena memang selama ini bisnis pada usaha tersebut telah menjadikan Bank BTN tumbuh menjadi bank yang besar dan sehat, katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010