Padang (ANTARA News) - Sumbangan sektor kelautan dan perikanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2009 naik menjadi 3,12 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 2,75 persen.
"Dengan kenaikan tersebut telah menunjukkan sektor kelautan dan perikanan dari tahun ke tahun perannya semakin penting dalam pembentukan PDB, kata Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Soen`an H Poernomo dalam laporannya, Selasa.
Menurut dia, laju pertumbuhan kontribusi perikanan terhadap PDB Pertanian rata-rata naik 5 persen per tahun dan terhadap PDB Nasional tanpa migas 11 persen per tahun sejak 2005.
Nilai Tukar Nelayan (NTN) bersangsur-angsur pula meningkat. "Momentum ini harus dijadikan sebagai titik masuk membangun sektor kelautan dan perikanan yang tangguh agar ekonomi nasional tidak terlalu bergantung pada sektor manufaktur," katanya.
Ia mengatakan, suatu hal yang menggembirakan adalah berkembang pesatnya usaha perikanan budidaya. Keberhasilan Balai Benih Ikan melepas beberapa varietas ikan unggul seperti Nila Larasati, Nila Best, Nila Gesit dan Gurami Batanghari akan menjamin ketersediaan benih.
"Ini merupakan prasyarat untuk pengembangan kegiatan perikanan budidaya," katanya.
Dalam memacu produktivitas kelautan dan perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan menggunakan pendekatan minapolitan, suatu bentuk kluster ekonomi yang berbasis pada kelautan dan perikanan dan di dalamnya saling terkait kegiatan dari hulu hingga hilir yang bersinergi.
Untuk mendukung itu, katanya, salah satu prasyarat yang harus diperhatikan adalah infrastruktur yang memperlancar akses kegiatan ekonomi, yaitu pengadaan jalan akses, air bersih, depo BBM, dan sistem rantai dingin.
"Akan tetapi beberapa tahun terakhir laju pertumbuhan produksi perikanan budidaya meningkat lebih signifikan dibandingkan dengan perikanan tangkap, namun demikian nilai produksi perikanan budidaya masih tertinggal dibandingkan perikanan tangkap," katanya.
Ini disebabkan jenis ikan yang dibudidayakan banyak berupa ikan yang nilai ekonominya lebih rendah dibandingkan dengan ikan hasil tangkapan.
Namun demikian, katanya lagi, peran perikanan budidaya sangat strategis karena menjadi andalan untuk menjaga ketersediaan protein hewani yang terjangkau dan sekaligus menjaga kelestarian ikan tangkap bernilai ekonomi tinggi melalui sistem budidaya.
Sementara luas pemanfaatan lahan untuk budidaya masih didominasi oleh usaha Budidaya Tambak. Mengindikasikan ada prospek bagi peningkatan produksi perikanan bernilai ekonomi tinggi seperti udang dan bandeng.
Pemanfaatan lahan untuk usaha budidaya keramba dan jaring apung mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya, yaitu 349 persen untuk keramba dan 110 persen untuk jaring apung.
Ini mengindikasikan berhasilnya terobosan budidaya ikan yang sebelumnya hanya diperoleh dari tangkapan terutama untuk keramba dan jaring apung yang ada di laut.
"Untuk kegiatan ekonomi perikanan tangkap mulai nampak tren yang menggembirakan yaitu terjadinya transformasi armada kapal ikan," katanya.
Sejak lima tahun terakhir dilakukan upaya modernisasi armada perikanan hasilnya mulai nampak dengan meningkatnya armada kapal motor sebesar 2 persen, turunnya armada PTM sebesar 4 persen dan meningkatkan armada MT sebesar 9,43 persen.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010