Mataram (ANTARA News) - Dampak El Nino masih mengancam wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah musim hujan berakhir Mei mendatang, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Ir Jalal kepada wartawan di Mataram, Selasa.
"Berdasarkan laporan BMKG, dampak El Nino masih mengancam wilayah NTB setelah musim hujan berlalu Mei mendatang," ujarnya.
El Nino adalah fenomena alam dan bukan badai yang secara ilmiah diartikan dengan meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya.
Fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang sehingga menimbulkan kekeringan panjang, namun tingkat berkurangnya curah hujan itu sangat tergantung dari intensitas El Nino.
Gubernur NTB KH. M. Zainul Majdi telah meminta para bupati dan walikota mengecek kondisi bendungan maupun cek dam agar optimal mengatasi dampak El Nino.
Sejauh ini, NTB telah memiliki lebih dari 50 unit bendungan dan embung/cek dam, lima unit diantaranya merupakan bendungan bervolume besar seperti Bendungan Batu Jai, Pengga, Batu Bulan, Pelaparado, Mamak dan Sumi.
Langkah antisipasi terhadap dampak El Nino itu merupakan tindaklanjut dari penegasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat telekonferensi dengan para kepala daerah, 30 Juli 2009.
Salah satu butir penegasan dalam telekonferensi itu yakni perlunya mengambil langkah-langkah antisipasi terhadap dampak El Nino di sebagian wilayah Indonesia, terutama terhadap ketersediaan pangan. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010