Serang (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Maulana Hasanuddin Banten berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Serang di Serang, Senin, menolak rencana pembelian mobil dinas pimpinan DPRD Serang yang dinilai berlebihan.
Pengunjuk rasa meminta rencana pembelian mobil dinas empat pimpinan DPRD Kabupaten Serang dibatalkan karena dinilai tidak sesuai dengan aspirasi rakyat.
Menurut pengunjuk rasa, rencana pengadaan mobil mewah untuk empat pimpinan DPRD Serang tersebut bertentangan dengan kondisi masyarakat saat ini.
"Saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah pekerjaan, kesehatan dan pendidikan gratis yang layak. Wakil rakyat jangan memikirkan untuk kepentingannya sendiri," kata kordinator pengunjuk rasa Satrio Eko Purnomo.
Menurutnya, para anggota dewan adalah wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat, agar dapat menyuarakan aspirasi masyarakat untuk diperhatikan, sehingga tercapai kesejahteraan. Akan tetapi, saat ini kondisinya berbeda karena dinilai para anggota dewan tidak mengutamakan kepentingan rakyat, contohnya membuat kebijakan pengadaan mobil dinas.
Unjuk rasa sekitar satu jam tersebut berlangsung aman dan tertib karena dijaga ketat puluhan aparat kepolisian dan satpol PP. Tidak ada satupun anggota atau pimpinan DPRD Serang yang menemui para pengunjuk rasa hingga mereka akhirnya membubarkan diri.
Empat pimpinan DPRD Kabupaten Serang periode 2009-2014, rencananya akan menerima mobil mewah sebagai mobil dinas dengan anggaran untuk pengadaan mobil dinas itu mencapai Rp2,5 miliar.
Dana tersebut ditujukan untuk pengadaan mobil dinas empat pimpinan dewan dan empat unit mobil operasional sekretariat dewan (Setwan) DPRD Banten.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010