Singapura (ANTARA News/AFP) - Maskapai penerbangan Tiger Airways, Senin mengatakan, telah menghimpun 247,7 juta dollar Singapura (178 juta dolar AS) melalui penawaran umum saham perdana (IPO) untuk membantu mendanai rencana ambisius dalam pertumbuhan pasar Asia.
IPO, yang pertama oleh sebuah maskapai Asia dalam lima tahun terakhir, dengan harga 1,50 dolar per saham dan berarti maskapai berbasis di Singapura itu akan memiliki kapitalisasi pasar 781,3 juta dolar, Tiger Airways mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dana yang diperoleh terutama untuk membantu rencana Tiger Airways melakukan ekspansi ke wilayah di mana permintaan perjalanan udara diperkirakan para analis industri akan terus berkembang dengan pesat.
"Ke depan, kami bertujuan untuk terus bertumbuh maskapai penerbangan kami di Singapura dan Australia dan juga mendirikan maskapai penerbangan baru di pasar tambahan di Asia," kepala eksekutif Tony Davis mengatakan dalam pernyataan.
"Tiger Airways adalah posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan dalam perjalanan udara di Asia dan Australia, penerbangan yang paling cepat berkembang di pasar dunia," katanya.
Saham Tiger Airways memulai perdagangan pada Jumat di Singapura Exchange.
Tiger Airways, yang 49 persen sahamnya dimiliki oleh Singapore Airlines, bersaing dengan Jetstar Asia dan AirAsia Malaysia antara lain.
Pihaknya mengatakan dalam sebuah pernyataan minggu lalu akan menyisihkan 166 juta dolar dolar hasil dari IPO tersebut untuk membayar pembelian jet baru yang direncanakan.
Perusahaan maskapai penerbangan ingin memperluas armada saat ini 17 Airbus A320 menjadi 68 pada Desember 2015 sesuai rencana untuk terbang ke lebih banyak destinasi di kawasan dan Australia.
Pihaknya juga mencari untuk mendirikan basis operasi baru dan perusahaan penerbangan ketika peluang muncul, serta membayar kembali pinjaman jangka pendek.
Tiger mengatakan, kawasan itu siap untuk menjadi yang terbesar pada 2020 pasar perjalanan dan bertujuan untuk memperluas jaringan rute untuk mengambil keuntungan dari meningkatnya permintaan untuk perjalanan udara.
Tiger, yang memulai penerbangan komersial pertama pada September 2004, terbang dari Singapura ke tujuan di seluruh Asia termasuk tempat-tempat liburan populer seperti Penang di Malaysia, dan Bangkok dan Phuket di Thailand.
Perusahaan juga memperluas ke Australia di mana ia menawarkan penerbangan domestik antara kota-kota utama di seluruh benua.
Dalam prospektus, Tiger mengatakan membuat kerugian bersih 50,8 juta dolar dan pendapatan 378 juta dolar dalam tahun keuangan yang berakhir Maret 2009 dibandingkan dengan keuntungan 9,9 juta dolar dan penghasilan 303,8 juta dolar tahun sebelumnya.
Dalam enam bulan sampai September 2009, kerugian berjumlah 8,3 juta dolar, lebih kecil daripada 25,2 juta dolar yang tercatat dalam periode yang sama tahun sebelumnya. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010