Dalam 12 bulan ke depan, sebanyak 76 persen wisatawan sangat bersemangat untuk mengunjungi kepulauan di Indonesia.Batam (ANTARA) - Kementerian Pariwisata meminta pelaku usaha wisata di Provinsi Kepulauan Riau bersiap menyambut kedatangan wisatawan Nusantara di era adaptasi kebiasaan baru COVID-19.
"Dalam 12 bulan ke depan, sebanyak 76 persen wisatawan sangat bersemangat untuk mengunjungi kepulauan di Indonesia," kata Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf RI, Vinsensius Jemadu di Batam, Rabu.
Ia menyatakan dalam era adaptasi kebiasaan baru COVID-19, pihaknya memang lebih fokus mengembangkan target kunjungan wisatawan domestik.
Baca juga: Kunjungan wisman di Sumut terus bergerak naik, terbanyak dari Malaysia
Kunjungan wisnus diharapkan mampu memulihkan industri pariwisata yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Pihaknya bahkan menggaungkan tagar "di Indonesia saja" untuk mendorong kunjungan pelancong lokal dengan target keluarga, pasangan dan pemerintah.
"Sesuai data kami, delapan dari 10 wisatawan Indonesia sudah bersiap dan berencana berlibur," ujarnya.
Baca juga: Bandara Yogyakarta diresmikan, Menhub harap tarik minat wisatawan
Menurut datanya, kebanyakan pelancong memilih untuk berwisata alam, kemudian budaya, kuliner, bisnis, silaturahmi, dan petualangan.
Dengan target itu, ia meminta pelaku usaha tetap optimistis menggaet kunjungan wisatawan.
"COVID-19 ini juga membuat perilaku wisatawan berubah. Ada satu hal yang tidak berubah, semangat kita semua membangun sektor pariwisata," kata Vinsen.
Baca juga: Jumlah wisatawan ke Solo terealisasi 2 juta orang
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata menyambut baik upaya Kemanpar memulihkan Pariwisata khususnya di Batam dan Kepri.
Ia menyatakan senang dengan informasi bahwa Batam menjadi prioritas Kemenpar dalam pemulihan sektor pariwisata.
"Kita belum tahu kapan COVID-19 ini berakhir, namun kita masih punya semangat untuk bangkit dari keterpurukan dan menggiatkan kembali sektor pariwisata," kata Ardi.
Namun, kata dia, meski pariwisata di buka, tentu wisatawan harus mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
"Dalam diskusi juga disampaikan Pak Vinsen tadi, kita harus peduli dan patuh protokol kesehatan. Langkah ini untuk meminimalisir dan mengantisipasi penularan COVID-19," ujarnya.
Ardi berharap dengan hadirnya Pemerintah Pusat ke Batam ini menjadi angin segar dalam memulihkan pariwisata di kota berseberangan dengan negeri jiran; Singapura dan Malaysia ini.
"Kita fokuskan di segmen wisnus, untuk wisman (wisatawan mancanegara) Kemenpar sudah punya strategi lain, bahkan rutin menggelar webinar dengan 14 negara luar agar wisman tetap punya minat untuk berkunjung ke Indonesia," kata dia.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020