"Jangan sampai, pemilihan kepala daerah yang akan digelar mendatang malah menimbulkan konflik dan perpecahan," katanya saat peresmian infrastruktur di Terminal Kertonegoro Ngawi, Senin.
Ia meminta masyarakat Ngawi memberikan dukungan kepada siapa pun calon bupati dan wakil bupati yang maju dalam Pilkada nanti.
Menurut dia, siapa pun yang menang, masyarakat harus menerimanya dengan jiwa yang sportif.
Demikian juga kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati, jangan sampai melupakan janjinya saat berkampanye.
"Sebagai pemimpin dan tokoh masyarakat, harus siap setiap saat turun dan bergabung dengan masyarakat. Mengerti apa yang diinginkan rakyat, dan merakyat. Serahkan hasil Pilkada kepada yang berwenang, yang terpenting adalah ikhtiar dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Presiden.
Dengan saling menerima dari masing-masing pihak, Presiden yakin kerawanan konflik akan dapat dihindari dan penyenggaraan Pilkada sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dalam kunjungannya ke Ngawi, Presiden didampingi Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono dan sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu II.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Ngawi, Harsono, yang telah dua periode memimpin Kabupaten Ngawi hingga berkembang pesat.
Sesuai rencana, Pilkada Ngawi akan digelar pada Mei 2010. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Pilkada Ngawi 2010 diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp17,2 miliar dengan rincian, untuk putaran pertama sebesar Rp12,7 miliar dan putaran kedua sebesar Rp4,4 miliar.
Dari jumlah itu, anggaran yang digunakan untuk keperluan KPU Ngawi sebesar Rp11 miliar, sedangkan Rp6 miliar untuk Panwaslu, Desk Pilkada, biaya pengamanan yang akan dilakukan oleh kepolisian, TNI, dan Satpol PP.
Sebelumnya, KPU Kabupaten Ngawi mengajukan anggaran Pilkada sebesar Rp19,7 miliar, dengan rincian, biaya Pilbup Jatim putaran pertama sebesar Rp14,3 miliar dan putaran kedua sebesar Rp4,4 miliar.
Namun, setelah diteliti dan dikaji oleh tim eksekutif dan legislatif, usulan anggaran Pilkada Ngawi dipangkas dan disetujui hanya sebesar Rp17,2 miliar.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010