Tabanan (ANTARA News) - Ribuan kader dan simpatisan PDIP Kabupaten Tabanan, Bali, Senin menggelar demo disertai tindak kerusuhan dengan merusak posko dan membakar berbagai atribut partai guna menolak rekomendasi DPP PDIP yang merevisi paket cabup-cawabup setempat.
Massa yang mendatangi kantor DPC PDIP di Jalan Yeh Gangga, Tabanan, terlihat membakar berbagai atribut partai, termasuk gambar dan foto Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Sementara massa di berbagai tempat lain merusak dan membakar posko PDIP serta berbagai atribut yang ada.
Tindak kerusuhan itu dilakukan setelah DPP PDIP menerbitkan rekomendasi susulan yang merombak paket calon bupati I Wayan Sukaja dengan calon wakil bupati Ni Putu Eka Wiryastuti untuk pemilihan yang dijadwalkan berlangsung 4 Mei 2010.
Berdasarkan rekomendasi susulan, DPP PDIP "mendongkel" I Wayan Sukaja dan memenuhi keinginan Ni Putu Eka Wiryastuti menjadi calon bupati berpasangan dengan calon wakil bupati Komang Gede Sanjaya.
Gusti Semadi Yoga, membacakan tuntutan massa yang mengantasnamakan Pembela Wong Cilik. "Kami mendesak DPC PDIP menolak rekomendasi jilid II dan kembali pada rekomendasi pertama dengan segala resikonya. Kedua, mendesak DPC PDIP untuk berjanji dan bersumpah tidak mendaftarkan rekomendasi jilid II ke KPU Tabanan," ujarnya.
Tuntutan terakhir, mereka mendesak DPC segera menemui DPP guna melakukan langkah-langkah konkret mengembalikan berlakunya rekomendasi pertama.
Massa yang mendatangi kantor DPC PDIP Kabupaten Tabanan dengan menumpang belasan truk, langsung menggelar orasi berisi kecamana terhadap rekomendasi kedua DPP PDIP terkait paket cabup-cawabup tersebut.
Uniknya, meski kedatangan ribuan kader dan simpatisan itu dengan membawa kemarahan, namun disemarakkan oleh kehadiran belasan seni barong baleganjur sejak sekitar pukul 11.00 Wita.
Massa juga mengancam, jika tuntutan tidak dipenuhi dalam waktu satu minggu, dan rekomendasi kedua dipaksakan, maka kader, simpatisan dan masyarakat Tabanan akan terus melakukan perlawanan.
"Kami juga siap mengalahkan paket rekomendasi jild II dengan segala resikonya," ujar seorang pendemo.
Menurut mereka, DPP seolah buta karena tidak melihat realitas di lapangan serta mengabaikan hak-hak kadernya. DPP juga dituding tanpa koordinasi, tanpa pertimbangan matang hingga mendepak Sukaja sebagai cabup.
Usai pembacaan pernyataan sikap, massa menyerahkan tuntutan itu kepada DPC PDIP Tabanan yang diterima Gusti Made Suryantha Putra.
Di hadapan massa, Ketua DPC PDIP Tabanan Made Sudana berjanji akan meneruskan tuntutan itu ke DPP. "Dua hari lagi (Rabu, 20/1) kami berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan tuntutan kalian," ujarnya.
Terhadap terbitnya rekomendasi jilid kedua ini, Sudana mengatakan, sebenarnya Megawati tidak pikun, namun kena ilmu santet sehingga merubah rekomendasi. "Ini sejarah baru dalam politik PDIP di Indonesia. Saya siap meluruskan perjuangan partai," tandasnya disambut pekikan merdeka oleh massa.
Dikatakan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali ini, sebelumnya dirinya sudah memberi masukan agar rekomendasi tak diubah. Namun hal itu tidak didengarkan. "Sekarang ini sudah terjadi politik transaksi, dan saya siap memperjuangkan aspirasi saudara-saudara serta meluruskan perjuangan partai," katanya berjanji.
Usai menemui pendemo, pengurus DPC menggelar rapat. Hasilnya pada Rabu (20/1), pengurus DPC ditemani Ketua dan Sekretaris Dewan Pertimbangan Cabang (Depercab) PDIP Tabanan akan bertolak ke Jakarta, menemui pengurus DPP PDIP.
Di tempat terpisah, pemandangan berbeda terjadi saat paket rekomendasi tahap II, pasangan Eka Wiryastuti ? Komang Gde Sanjaya (Eka ?Jaya ) justru melakukan persembahyangan di Pura Luhur Batukaru, Wangaya, Penebel, dengan ribuan pendukungnya.
Dalam acara persembahyangan bersama ini, duet Eka-Jaya didampingi sejumlah petinggi PDIP seperi Ketua DPRD Tabanan Ketut Suryadi dan anggota dewan lainnya Wayan Sarjana, Ketut Edi Nugraha Giri, Ketut Purnaya.
Di sekitar areal pura, tampak terpasang spanduk berisi tulisan; "Eka-Jaya Metaksu" dan "Eka-Jaya Merakyat". Usai sembahyang bersama, Eka-Jaya menggelar simakrama di wantilan pura setempat.
Eka usai acara persembahyangan mengatakan, ia bersama Sanjaya menggelar persembahyangan bersama melibatkan banyak masyarakat untuk menciptakan kondisi di Tabanan khususnya, Bali umumnya, agar selalu kondusif.
"Ini merupakan tanggungjawab semua masyarakat. Diharapkan PDIP dapat memenangkan pilkada 2010. Dengan terciptanya kondusifitas daerah, keamanan akan ikut terjaga sehingga pembangunan bisa berlangsung dengan baik termasuk bidang pariwisata," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010