Jakarta (ANTARA News) - Mantan Dirjen Pajak yang sekarang sebagai Penjabat Sementara Gubernur Indonesia, Darmin Nasution, mengungkapkan bahwa akan ada beberapa bank yang kolaps apabila Bank Century ditutup.

"Kalau Bank Century ini dimatikan yang paling besar kemungkinan terimbas ada dua atau tiga bank dan memang tidak berimbas langsung 23 bank. Jadi masuk dulu ketiga bank dan sudah cukup mengguncangkan 20 bank lain," katanya di depan Panitia Angket Bank Century DPR di Jakarta, Senin.

Darmin yang juga diminta keterangannya sebagai Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga menjelaskan bahwa uang LPS yang dipakai sebagai Penyertaan Modal Sementara (PMS) di Bank Century bukan merupakan uang negara.

"Dana cadangan penjaminan LPS bukan uang negara, bukan keuangan negara, itu secara neraca terpisah dari modal LPS, dan itu dari pembayaran premi perbankan yang digunakan sebagai fungsi LPS," ujarnya.

Menurut dia, modal LPS sama sekali tidak terganggu meski sudah memberikan talangan sebesar Rp6,7 triliun dan Bank Century juga masih memiliki kesempatan untuk mengembalikan dana talangan.

"Bank ini masih punya kesempatan untuk mengembalikan apa yang digunakan dan saya juga tidak berani memastikan itu akan kembali namun di akhir cerita nanti berapa pun kekurangannya tetap lebih murah daripada dimatikan banknya," ujarnya.

Ia juga menegaskan percaya kepada data-data Bank Indonesia dalam memutuskan apakah Bank Century perlu diselamatkan atau tidak.

"Yang sulit bukan apakah ada data atau tidak, tapi alat untuk men-judgment-nya, jadi bukan masalah data itu valid atau tidak," ujarnya.

Ketua Bapepam LK Ahmad Fuad Rahmany juga menegaskan ada semacam psikologi pasar yang mempengaruhi keputusan agar Bank Century diselamatkan karena dapat mempengaruhi kondisi di pasar modal.

"Dapat kami katakan pasar modal berdasarkan indikator IHSG pada waktu itu bisa dikatakan dalam keadaan krisis," ujarnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010