Semarang (ANTARA News) - Pelari jarak pendek andalan Jawa Tengah, Suryo Agung Wibowo, berniat pindah dari provinsi ini jika tidak ada perhatian kepadanya."Kalau tetap seperti ini, ada keinginan saya untuk pindah ke daerah lain," kata peraih medali emas SEA Games XXV/2009 Laos ketika dihubungi dari Semarang, Senin.
Menurut pelari asal Kota Surakarta (Solo) tersebut, perhatian yang diberikan dari tahun ke tahun kepada dirinya memang berkurang, padahal prestasi yang diberikan cukup maksimal untuk Jawa Tengah.
Ia mencontohkan, uang saku yang diberikan atlet Jateng yang membela Indonesia pada pesta olah raga multievent antarnegara Asia Tenggara juga tidak naik justru turun.
"Kalau pada saat akan berangkat ke SEA Games 2007, setiap atlet diberi uang saku Rp4 juta tetapi pada SEA Games 2009 hanya Rp3 juta," katanya.
Padahal, kata dia, tantangan setiap kali SEA Games terus meningkat dan semakin ketat. "Saya dengar-dengar bonus peraih emas yang diberikan Jateng jauh dari apa yang diberikan DKI Jakarta, yaitu Rp70 juta," katanya.
Menurut dia, dirinya tidak semata-mata memikirkan soal uang tetapi setidaknya perhatian yang diberikan Jateng terus meningkat sesuai dengan prestasi yang dicapai atlet dan bukannya malah menurun seperti ini.
Ketika ditanya apakah sudah ada daerah lain yang menawari dirinya untuk bergabung, dia mengatakan, memang sampai kini belum ada tetapi kalau seperti ini terus tentunya lebih baik hengkang ke daerah lain yang memberikan perhatian lebih pada atlet yang berprestasi.
"Contohnya, saya bisa saja pindah ke DKI Jakarta karena rumah saya dan keluarga saya juga di sini (Jakarta), pekerjaaan saya juga di sini selama ini saya juga di sini. Saya hanya ingin mendapat perhatian yang sepadan dengan prestasi yang telah saya ukir," katanya.
Sprinter Indonesia Suryo Agung Wibowo kembali membuktikan diri sebagai manusia tercepat Asia Tenggara ketika untuk kedua kalinya secara beruntun memecahkan rekor SEA Games dan merebut medali emas lari 100m putra di SEA Games 2009 Laos di Komplek Olahraga Nasional Vientiane.
Pada nomor paling bergengsi tersebut, Suryo mencatat waktu 10,17 detik untuk memecahkan rekor SEA Games 10,25 detik yang diciptakannya di SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima.
Selain meraih emas di nomor 100 meter, bapak dua orang putri tersebut juga meraih medali emas pada nomor 200 meter. Pada nomor ini, Suryo gagal memecahkan rekor SEA Games karena catatan waktunya 20,85 detik.
Pada SEA Games 2007 Thailand, Suryo Agung Wibowo, juga meraih dua medali emas untuk nomor tersebut. Pada PON XVII/2008 Kaltim, juga menyumbangkan dua emas bagi kontingen Jateng.
Sekum Pengprov PASI Jateng, Husein Efendi yang dihubungi secara terpisah, mengatakan, Suryo memang pernah mengontak saya tentang keinginan untuk pindah ke daerah lain.
"Pada saat itu saya katakan kepada Suryo supaya sabar karena memang kondisinya seperti ini," katanya.
Ketika ditanya apakah sudah ada daerah yang secara resmi meminang Suryo Agung, dia mengatakan, sampai kini memang belum ada tetapi suara-suara rencana kepindahan Suryo Agung sudah santer terdengar di kalangan atletik nasional.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010