Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin sore merosot tajam 70 poin menjadi Rp9.225-Rp9.235 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya, karena pelaku pasar masih melepas rupiah menyusul melemah bursa Wall Street.

"Merosotnya saham-saham Wall Street memicu pelaku pasar melepas rupiah sehingga mata uang Indonesia melemah sebesar 70 poin," kata analis PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, Senin.

Krisna Dwi Setiawan mengatakan, pasar uang Indonesia saat ini dilanda aksi lepas rupiah yang terjadi sejak pagi hingga sore, karena pelaku pasar juga khawatir dengan perkembangan kasus Bank Century akhir-akhir ini.

"Kami memperkirakan rupiah akan kembali terpuruk pada hari berikut, karena tekanan pasar masih cukup kuat," katanya.

Menurut dia, pelepasan rupiah itu juga terjadi karena pelaku memperkirakan Bank Sentral AS (The Fed) akan menaikkan tingkat bunga AS dalam waktu tidak lama, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS lebih baik.

Kenaikan suku bunga AS memicu pelaku membeli dolar dan melepas rupiah, ujarnya.

Krisna mengatakan, pemerintah diharapkan dapat mengatasi masalah kasus Bank Century dalam yang tidak lama, sehingga kekhawatiran pelaku tidak berlarut-larut yang cenderung melepas rupiah lebih lanjut.

Meski demikian posisi rupiah yang di atas Rp9.200 per dolar dinilai masih cukup aman, katanya.

Indonesia, lanjut dia tetap merupakan pasar yang menarik, karena itu peluang rupiah untuk menguat masih tinggi, apalagi investor juga aktif bermain di Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sehingga koreksi harga terjadi dalam tidak lama.

"Kami optimis koreksi terhadap rupiah tidak berlangsung lama dan rupiah akan kembali membaik," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010