S&P mengakhiri sesi lebih dari empat persen di atas rekor sebelum krisis, yang dicapai pada Februari
New York (ANTARA) - Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi ketika teknologi memimpin kenaikan terangkat lonjakan Apple dan Zoom Video, sementara data ekonomi dan pembicaraan stimulus di Washington membantu memicu optimisme.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 215,61 poin atau 0,76 persen menjadi ditutup pada 28.645,66 poin. Indeks S&P 500 bertambah 26,34 poin atau 0,75 persen, menjadi berakhir di 3.526,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 164,21 poin atau 1,39 persen, menjadi 11.939,67 poin.
Baca juga: Wall Street dibuka bervariasi, Indeks Dow Jones tergelincir 88,62 poin
Dikutip dari Reuters, S&P mengakhiri sesi lebih dari empat persen di atas rekor sebelum krisis, yang dicapai pada Februari, sementara Nasdaq berakhir 21,7 persen di atas puncak Februari di penutupan tertinggi ke-42 untuk tahun ini. Sementara itu, blue-chips Dow masih tiga persen di bawah rekornya.
Dari 11 sektor utama S&P, persentase keuntungan terbesar adalah material, teknologi informasi, dan consumer discretionary.
Reli pada Selasa (1/9/2020) menambah keuntungan bulanan kelima berturut-turut di Wall Street dan kenaikan terkuat Agustus untuk S&P 500 dalam lebih dari tiga dekade, yang sebagian besar juga berkat saham-saham teknologi dan dukungan bank sentral.
Apple Inc naik sedikit di bawah empat persen, sehari setelah pemecahan sahamnya dan setelah sebuah laporan mengatakan perusahaan telah meminta pemasok untuk membuat setidaknya 75 juta iPhone 5G untuk akhir tahun ini.
Zoom Video Communications Inc melesat 40,8 persen setelah perusahaan konferensi video itu menaikkan perkiraan pendapatan tahunannya lebih dari 30 persen karena lebih banyak basis pengguna gratisnya yang besar berubah menjadi langganan berbayar. Bersama dengan Amazon.com Inc, itu memberikan dorongan terbesar bagi Nasdaq hari itu.
Para investor mengutip momentum teknologi sebagai alasan utama keuntungan pada Selasa (1/9/2020), dengan beberapa bantuan dari data ekonomi dan perkembangan politik.
Perusahaan teknologi mendapat keuntungan dari tren kerja dari rumah yang dipicu pandemi dan suku bunga yang lebih rendah, kata Greg Boutle, kepala strategi ekuitas & derivatif AS di BNP Paribas di New York.
"Saat ini pasar melihat banyak momentum positif," kata Boutle, jadi "jika Anda mendapatkan data yang OK hingga bagus dan apa pun dari lanskap politik yang tampaknya bergerak lebih ke arah kompromi, itu konstruktif bagi pasar.”
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan dia akan menelepon Ketua DPR Nancy Pelosi tentang negosiasi bantuan virus corona yang terhenti pada Selasa (1/9/2020) malam dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan dia mengharapkan Senat Partai Republik untuk membahas RUU Bantuan COVID-19 yang ditargetkan minggu depan.
Pada pagi hari data ISM menunjukkan aktivitas pabrik AS berkembang untuk bulan ketiga berturut-turut ke angka 56,0 pada Agustus, tertinggi sejak November 2018. Angka-angka tersebut mengikuti survei manufaktur yang menggembirakan dari China dan Eropa pada hari sebelumnya.
Namun, ketenagakerjaan terus tertinggal, menurut data ISM, mendukung pandangan bahwa pemulihan pasar tenaga kerja kehilangan momentum. Investor akan terus memantau laporan pekerjaan bulanan AS yang akan dirilis pada Jumat (4/9/2020).
Tetapi beberapa analis memperingatkan mungkin ada lebih banyak volatilitas pasar ke depan karena politik AS akan menjadi pusat perhatian dalam beberapa minggu mendatang. Presiden Republik Donald Trump, yang mencalonkan diri dalam pemilihan ulang melawan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, telah melihat kesenjangan jajak pendapat dengan mantan wakil presiden itu menyempit baru-baru ini.
“Masih banyak ketidakpastian terutama seputar pandemi, tetapi juga beberapa ketidakpastian seputar pemilihan. Semakin dekat kita dengan pemilihan itu, semakin banyak volatilitas yang akan kita lihat di pasar," kata Veronica Willis, analis strategi investasi di Wells Fargo Investment Institute di St. Louis.
Baca juga: Dolar AS menguat ditopang data ekonomi positif
Baca juga: Minyak terangkat aktivitas pabrik yang kuat, Brent 45,58 dolar/barel
Baca juga: Emas stabil, kenaikan tertahan pelemahan dolar dan data manufaktur AS
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020