Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1907 dolar AS
New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena pelaku pasar mencerna sejumlah data ekonomi positif yang baru dirilis.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,21 persen menjadi 92,3572.
Baca juga: Dolar AS akhiri Agustus di terendah dua tahun
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1907 dolar AS dari 1,1935 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3377 dolar AS dari 1,3376 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia melemah menjadi 0,7367 dolar AS dari 0,7387 dolar AS.
Dolar AS dibeli 105,96 yen Jepang, lebih tinggi dari 105,87 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,9094 franc Swiss dari 0,9032 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3074 dolar Kanada dari 1,3027 dolar Kanada.
Baca juga: Minyak terangkat aktivitas pabrik yang kuat, Brent 45,58 dolar/barel
Dikutip dari Xinhua, pergerakan tersebut terjadi setelah data menunjukkan aktivitas ekonomi di sektor manufaktur AS tumbuh bulan lalu. Data yang dirilis oleh ISM pada Selasa (1/9/2020) menunjukkan bahwa indeks manufaktur meningkat menjadi 56 pada Agustus, naik dari 54,2 pada Juli.
Angka tersebut juga merupakan level tertinggi sejak Januari 2019 dan menandai pertumbuhan tiga bulan berturut-turut. Para ekonom yang disurvei MarketWatch memperkirakan indeks menjadi total 54,9 persen. Angka di atas 50 persen mengindikasikan ekspansi di sektor tersebut.
Baca juga: Emas stabil, kenaikan tertahan pelemahan dolar dan data manufaktur AS
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020