Jakarta, 18/1 (ANTARA) - Pada tanggal 12 Januari 2010, Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan penawaran Surat Utang Negara dalam valuta asing sebesar US$2 miliar. Hasil penjualan dari penawaran ini akan digunakan untuk pembiayaan pemerintah secara umum.

Transaksi ini merupakan penerbitan Program Global Medium Term Notes Republik Indonesia (GMTN) yang telah di-upsize pada tanggal 5 Januari 2010.

Penawaran ini terdiri atas satu tranch sebesar US$2 miliar untuk jangka waktu sepuluh tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Maret 2020 dengan yield 6,000%, harga 99,044%, dan kupon 5,875%.

Transaksi ini merupakan penerbitan Surat Utang Negara dalam valuta asing yang pertama dilakukan Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2010. Transaksi ini menghasilkan kelebihan permintaan sebesar 2,3 kali atau US$4,5 miliar. Berdasarkan jenis investor dialokasikan ke asset managers sebesar 69%, bank 14%, asuransi 11% dan investor ritel 6%. Penawaran ini juga berhasil menarik partisipasi investor dalam negeri, dengan kontribusi sebesar 7% dari pemesanan akhir.

Republik Indonesia memperoleh rating Ba2 (stable) dari Moody's, BB- (positive) dari S&P, dan BB (stable) dari Fitch. Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Barclays Capital, Citi dan Credit Suisse.

-------------------------------------------------

Pengumuman ini bukan merupakan suatu penawaran untuk menjual, atau pengajuan penawaran untuk melakukan pembelian, dan tidak akan ada penjualan terhadap obligasi Republik di yurisdiksi manapun dimana penawaran, pengajuan atau penjualan tersebut menjadi bertentangan secara hukum sebelum dilakukannya pendaftaran atau pemenuhan persyaratan berdasarkan securities laws pada yurisdiksi yang bersangkutan.

Pengumuman ini bukan merupakan penawaran untuk menjual efek di Amerika Serikat, dan obligasi Republik tidak akan ditawarkan atau dijual di Amerika Serikat tanpa pendaftaran atau pengecualian atas pendaftaran berdasarkan Securities Act of 1933, serta perubahannya. Setiap penawaran obligasi oleh Republik di Amerika Serikat akan dilakukan dengan cara membuat prospektus yang akan dapat diperoleh dari Republik dan akan mengandung informasi yang terperinci mengenai Republik, termasuk data statistik tertentu dan data ekonomi lainnya. Republik tidak bermaksud untuk mendaftarkan bagian manapun dari penawaran di Amerika Serikat atau untuk melakukan penawaran umum efek di Amerika Serikat.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Harry Z.Soeratin, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Departemen Keuangan.

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010