Mataram (ANTARA News) - Kobaran api yang membakar bak penampung Bahan Bakar Minyak (BBM) nomor 3 di depo Pertamina Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai berhasil diatasi setelah belasan mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian.

ANTARA di Mataram, Senin, melaporkan, kobaran api yang muncul sejak sekitar pukul 11.20 Wita itu berangsur surut setelah belasan mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram, Bandara Selaparang dan dua water canon dari Polda NTB dikerahkan untuk menjinakkan kobaran api.

Api yang sebelumnya berkobar kini sudah mengecil. Meskipun demikian, petugas pemadam kebakaran masih terlihat menyemprotkan air ke lokasi kebakaran dan berusaha melakukan pembasahan di sekitarnya.

Bak atau tangki penampung Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terbakar tersebut, menurut sumber di lapangan, tidak berisi penuh, hanya sekitar delapan centimeter dari bagian dasar tangki. Kapasitas bak penampungan premium itu sekitar 10 ribu kiloliter.

Dalam proses pemadaman itu ada dua petugas yang pemadam kebakaran, masing-masing M Amin (24) dari Dinas Pemadam Kabakaran Kota Mataram dan Agar Payoga (23) teknisi depo Pertamina Ampenan sempat pingsan diduga karena kekurangan oksigen. Dua petugas itu kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara dan kondisinya kini sudah membaik.

Dengan berhasil dijinakkannya kobaran api tersebut masyarakat yang tinggal di sekitar depo mulai sedikit lega. Mereka sebelumnya khawatir api akan semakin membesar dan dapat menimbulkan ledakan.

Di depo Pertamina Ampenan, menurut sumber di lapangan menyebutkan setidaknya ada empat bak penampungan bahan bakar seperti solar, premium, kerosin dan lainnya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010