Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Golkar DPR Bambang Soesatyo membantah dirinya telah dicopot dari panitia angket Bank Century DPR akibat pernyataannya beberapa waktu lalu bahwa Partai Golkar tidak pernah berkoalisi dengan Partai Demokrat (PD).
"Soal pencopotan adalah hak fraksi dan partai. Namun, sejauh yang saya tahu, saya masih anggota pansus dan tidak pernah dicopot oleh fraksi. Golkar belum mengganti seorangpun anggotanya di pansus, apalagi jika dikaitkan dengan pernyataan saya bahwa Golkar tidak berkoalisi dengan PD," ujar Bambang kepada wartawan di Jakarta, Minggu.
Bambang menjelaskan bahwa konteks pernyataannya mengenai Golkar berkoalisi dengan Hanura dan bukan dengan Partai Demokrat (PD) adalah pada pilpres yang lalu.
"Pada pilpres lalu kan kita bersaing dengan PD, karena kita memang berkoalisi dengan Hanura. Untuk hal itu saya sudah mengklarifikasi kepada Ketua Umum dan `clear` tidak ada masalah," jelasnya.
Sedangkan mengenai pernyataannya kalau SBY akan melakukan evaluasi terhadap kader-kader Golkar di Kabinet, menurut dia, juga silahkan saja karena hal itu sudah terkait dengan hak prerogatifnya sebagai presiden.
"Tapi kita percaya bahwa kader-kader Golkar di kabinet adalah kader-kader terbaik yang direkrut SBY karena profesionalitas mereka. Jadi rasanya tidak mungkin dicopot. Selain itu kader-kader itu kan juga sudah menandatangani kontrak politik bahwa mereka akan loyal," ujarnya.
Mengenai posisi Partai Golkar di Pansus, Bambang yang juga Wakil Bendahara Umum Partai Golkar menjelaskan bahwa Golkar tetap pada tujuan awal membongkar kasus ini sejelas-jelasnya. Siapapun pengambil kebijakan itu kalau bersalah harus lengser dari jabatannya.
Sebelumnya ramai diberitakan bahwa PG dan PD tidak pernah berkoalisi dan Bambang mempersilahkan SBY untuk mencopot kader Golkar dari kabinet. Hal itu juga terkait dengan merebaknya isu akan adanya evaluasi kabinet oleh SBY.
Saat itu Bambang menjelaskan bahwa partainya tidak cemas dengan isu tersebut.
Pernyataan Bambang itu kemudian ditanggapi oleh Ketua Fraksi PD DPR, Anas Urbaningrum yang menegaskan bahwa PG adalah satu dari enam parpol anggota koalisi yang mendukung SBY-Boediono.
Anas juga menegaskan bahwa perjanjian koalisi itu ditandatangani oleh partai berlambang beringin itu dan jika Bambang tidak mengakuinya, maka itu urusan internal PG. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010