Keterangan dihimpun ANTARA, sekitar pukul 18:30 WIB, korban bernama Bambang (22) warga Bukit Putus Painan, Pessel tengah duduk dan bersenda gurau bersama teman-temannya di Bukit Putus Painan, saat kemudian tiba-tiba didatangi enam orang personel polisi (diketahui bertugas di Polres Pessel, red), dan langsung mengamuk di lokasi.
"Saat itu, kami bersama korban tengah ngumpul, tiba-tiba enam oknum polisi datang dan menanyai mana yang bernama Bambang," kata Blek (21), saksi mata yang adalah rekan korban di Mapolres Pessel, Minggu malam.
Ia mengatakan, kejadian itu sangat tiba-tiba dan mengagetkan dirinya.
Korban yang merasa tidak ada masalah dengan pelaku, langsung memperkenalkan diri.
"Saat itu lah, empat dari enam oknum polisi tadi langsung menghajar korban hingga babak belur," katanya.
Diancam Belati
Melihat korban dipukuli dan dianiaya (keroyok, red) tanpa sebab, Blek beserta beberapa rekan lain mencoba mendekat dengan maksud melerai.
Namun upaya itu gagal karena salah seorang dari pelaku mengeluarkan belati dan menodongkan ke rekan-rekan korban.
"Jangan ikut campur, ini bukan urusan kamu, kalau ingin selamat diam saja di tempat," kata Blek menirukan ancaman dilontarkan oknum polisi tadi.
Puas memukuli korban, enam pelaku yang diketahui bernama Briptu FR, Bripda Rk, Bripda Tj, Bripda Jn, Bripda Dn dan Mkr kabur meninggalkan korban dalam kondisi tidak berdaya.
Kapolres Pessel AKBP Rosmita Roestam saat dihubungi mengatakan, saat ini kasus sudah dalam penanganan pihak Provos Polres Pessel.
"Keenam pelaku juga sudah diamankan, guna penindakan lebih lanjut," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010