Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana satu kontainer berisi enam ton produk olahan peternakan milik PT Malindo Food Delight yang berhasil menembus ke pasar Jepang ditengah pandemi COVID-19.
"Kinerja ekspor pertanian terus menunjukkan tren positif meski dihantam badai pandemi, setelah Juli tahun ini mengalami pertumbuhan sebesar 24,10 persen dibanding bulan sebelumnya," kata Syahrul di Kota Delta Mas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa.
Dia mengatakan pertanian Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk memenangkan pasar ekspor bahkan produk olahan peternakan juga menyimpan potensi untuk dikembangkan menjadi komoditas ekspor unggulan.
Baca juga: Hambatan selesai, BKPM minta Malindo segera bangun pabrik di Lampung
"Ini tandanya kita mampu untuk tetap maju, tidak menyerah melawan pandemi untuk kemajuan bangsa dan rakyat, saya siap dan saya pastikan Kementerian Pertanian akan terus mendukung langkah ini, jangan dilihat dari besar kecilnya, tidak ada yang besar tanpa melalui langkah kecil," katanya.
Syahrul menyebut ekspor daging ayam olahan ke Jepang menjadi bukti industri ayam olahan Indonesia sudah sangat maju sehingga mampu menembus pasar Jepang yang dikenal sebagai negara pemegang keamanan pangan yang tinggi.
"Ekspor ini adalah sebuah prestasi, mengingat Jepang termasuk negara yang paling ketat dalam hal keamanan pangan, dan semua produk yang kita ekspor ini telah disertai sertifikat VHC (Veterinary Health Certificate) sebagai jaminan keamanan pangan dari Indonesia kepada Jepang," ucapnya.
Mentan juga menyebut potensi pasar produk makanan olahan berbasis unggas di Jepang maupun negara lainnya masih sangat terbuka lebar. Ia berharap seluruh pihak dapat secara cerdas memanfaatkan peluang-peluang pasar yang dibentuk akibat pandemi COVID-19 saat ini.
Baca juga: Mentan Syahrul beri semangat petani di Sulawesi Utara, ini ungkapannya
"Dengan keberhasilan kita menembus pasar Jepang ini, Indonesia akan lebih percaya diri untuk memasuki pasar di negara-negara lain. Sesuai arahan Presiden jangan ada yang diam, semua harus bergerak, targetnya meningkat 10 kali lipat, saya berharap kita semua dapat menjaga konsistensi mutu dan efisiensi sehingga dapat terus bersaing di pasar internasional," ungkapnya.Menurut dia ekspor dapat menjadi salah satu upaya strategis untuk membangun perekonomian dan harga diri bangsa sekaligus turut membuka peluang kerja sama para pengusaha dengan peternak ayam mandiri.
Direktur Malindo Group Lau Joo Hwa mengatakan ekspor perdana makanan olahan ke negara Jepang dapat dijadikan momentum bagi seluruh pihak untuk ikut berperan membangun bangsa dan negara.
"Semoga ekspor ini dapat memberi energi yang luar biasa untuk kami dan seluruh pihak dalam mencari peluang-peluang pasar ekspor lainnya. Ini sekaligus sebagai upaya kami mendukung gerakan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan tiga kali ekspor lewat program Gratieks," ungkapnya.
Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil yang turut hadir dan menyerahkan sertifikat kesehatan karantina mengatakan produk ini telah melalui serangkaian tindakan di Karantina Pertanian Tanjung Priok.
"Tindakan berupa pemeriksaan kesesuian dokumen dan fisik. Karena ini sudah berupa olahan, maka pemeriksaan dalam kategori low risk dan dilakukan sesuai protokol ekspor yang dipersyaratkan Jepang," katanya.
Ekspor perdana produk daging ayam olahan PT Malindo Food Delight ini terdiri atas beberapa varian produk di antaranya SunnyGold Nugget, SunnyGold Tempura, SunnyGold Karage Black Pepper dan SunnyGold Chicken Spicy Karage dengan tujuan Jepang.(KR-PRA).
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020