New York (ANTARA News/AFP) - Enam negara kuat mempertimbangkan sanksi-sanksi baru terhadap Iran berkaitan dengan sikap negara itu soal program nuklirnya dalam satu pertemuan di New York, Sabtu, namun tak mencapai keputusan, kata seorang pejabat senior Uni Eropa.
Pertemuan tertutup itu diselenggarakan oleh Uni Eropa di kantor misinya di New York, yang dihadiri oleh para pejabat senior dari Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat.
China, yang mengisyaratkan pihaknya enggan mendukung sanksi-sanksi keras yang didesakkan oleh negara-negara Barat itu, hanya mengirimkan seorang diplomat tingkat rendah.
"Pertimbangan untuk memberikan tindakan-tindakan lanjutan yang layak telah dimulai," kata Robert Cooper, seorang diplomat tinggi Uni Eropa setelah pertemuan. Namun dia tidak memberikan rincianl tindakan-tindakan yang dibahas dalam pertemuan itu.
Dia berbicara sebagai tuan rumah dan pemimpin pertemuan santap siang tertutup, yang berakhir lebih dari dua jam.
Cooper mengatakan, para pejabat keenam negara menyatakan prihatin terhadap pembangunan sebuah pabrik pengayaan uranium baru Iran yang dilakukan secara rahasia, `tanpa tujuan sipil yang bisa dipercaya` di samping `tidak adanya kerja sama yang memadai` dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) PBB.
Keenam negara juga menyatakan prihatin mengenai penolakan Teheran terhadap kesepakatan, berdasarkan mana sebagian besar cadangan uranium Iran yang telah diperkaya (LEU) pada tingkat rendah akan dikirimkan ke luar negeri, untuk diperkaya lebih lanjut sebagai bahan bakar reaktor risetnya.
Teheran telah mengabaikan batas waktu yang ditetapkan AS pada 31 Desember lalu untuk menerima tawaran itu, yang disusun oleh Badan Tenaga Atom Internasional PBB, dan dibalas dengan usulannya sendiri serta melakukan pertukaran LEU dengan bahan bakar reaktor.
Iran menegaskan pihaknya siap untuk mengirim LEU nya ke luar negeri jika hanya ada pertukaran secara bersamaan bahan bakar ke negaranya.
"Kelompok masih bersatu, masih berkomitmen untuk mencapai pendekatan jalur ganda" dari sanksi-sanksi yang sedang dibahas, kata pejabat Uni Eropa itu.
"Hal itu menyatakan secara tak langsung bahwa kami akan terus berusaha merundingkan solusi - namun pertimbangan terhadap tindakan-tindakan (sanksi) yang tepat selanjutnya juga dimulai," katanya menandaskan.
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov yang bergabung dalam pertemuan mengatakan, pihaknya `tidak yakin dalam beberapa hal bahwa kita tidak segera membuat suatu keputusan.`
"Kita telah memulai tahapan berikutnya dari kasus ini, bagian berikutnya dari proses. Seperti saya katakan, Rusia selalu berkomitmen penuh untuk mencapai pendekatan jalur ganda itu," katanya.
"Kita hari ini telah membahas tentang jalur kedua, namun itu tidak berarti bahwa kita harus melepas jalur yang pertama, kebijakan perjanjian."
Wakil Menteri Luar Negeri AS, William Burns, hanya mengatakan, bahwa keenam negara telah melakukan `diskusi yang bermanfaat.`
Sementara itu timpalannya dari Prancis, Jacques Audibert menegaskan, bahwa `itu bukanlah pertemuan untuk mengambil keputusan.`
Sementara itu Menlu AS, Hillary Clinton, Senin lalu mengatakan, bahwa keenam negara akan menjajaki `jenis dan tingkat sanksi yang akan kita berikan`, karena Iran menolak permintaan PBB untuk menghentikan pengayaan uraniumnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010